Mohon tunggu...
John Ardi
John Ardi Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Rohaniwan

Rohaniwan, Menyukai musik, menyukai edit gambar, menyukai sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karakteristik Pembina Orang Dewasa Berdasarkan Surat Paulus Kepada Timotius

11 Maret 2022   22:32 Diperbarui: 11 Maret 2022   22:34 1468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan.

Perubahan jaman dan perkembangan teknologi yang pesat tidak lantas menganulir tentang pentingnya pembinaan orang dewasa dalam gereja. Justru ditengah arus teknologi yang menyebabkan akses berkecepatan tinggi terhadap segala hal, gereja ditantang untuk lebih bersungguh-sunguh lagi dalam memperhatikan dan memberikan pembinaan kepada jemaatnya agar tetap hidup sesuai dengan ajaran Firman Tuhan.

Tulisan ini bertujuan memberikan wawasan tentang karakteristik apa yang harus dimiliki oleh seorang pembina orang dewasa. Harapan penulis apa yang akan dibentangkan dalam tulisan ini akan menolong para praktisi pembinaan orang dewasa melihat dan memeriksa diri kembali. Sedangkan dari sisi gereja atau gembala yang sedang mendoakan seseorang atau sekelompok orang untuk mengemban tugas pembinaan orang dewasa,  kiranya dua belas karakteristik ini dapat dijadikan sebagai acuan dan juga materi pembinaan sehingga dapat menjadi sebuah format pribadi seorang pembina orang dewasa.

Pentingnya Pembinaan Warga Jemaat.

"Pembinaan jemaat merupakan pelayanan yang penting di gereja, bahkan ini sangat esensi karena merupakan tugas gereja yang diamanatkan oleh Yesus Kristus.(Marbun 2015) " Hal ini ditegaskan melalui apa yang dikatakan Tuhan Yesus "...dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu... (Matius 28:20)

Pembinaan warga jemaat adalah "membina dan mengembangkan seluruh potensi warga gereja selalu merenungkan atau menggumuli tugas panggilan, yakni ketaatan kepada Firman Allah.  Ketaatan itu diwujudkan dalam seluruh eksistensi mereka dalam rumah tangga, jemaat dan masyarakat di mana warga gereja itu berada"(Marbun 2015).  Dengan adanya pembinaan warga jemaat, diharapkan para peserta pembinaan ini menjadi pribadi yang tangguh dan menunjukkan ketaatannya kepada Allah. Pembuktian ketaatan itu mereka praktekkan dalam rumah tangga, gereja dan masyarakat.

Pembinaan Warga Jemaat Dewasa.

Pembinaan terhadap warga jemaat yang sudah di usia dewasa mutlak harus dilaksanakan. Sebagaimana pemuda, remaja dan anak-anak orang dewasa pun sangat memerlukan pembinaan. Tujuannya adalah agar tetap mengalami pertumbuhan rohani.

Tantangan hidup yang kompleks, beban tanggung jawab yang tidak sedikit, fisik juga mulai mengalami penurunan, terjadinya perubahan bentuk tubuh karena  penuaan, semuanya dapat  menjadi tekanan tersendiri,  jika tidak ditangani dengan baik maka dapat menyebabkan depresi.

Gereja harus menjalankan peran pembinaan guna membawa orang-orang dewasa melihat kehidupannya dari perspektif  Tuhan dan Alkitab.  Pembinaan yang berkelanjutan dan yang direncanakan akan menolong orang-orang dewasa untuk bertumbuh dalam pengenalan baik terhadap Allah dan terhadap  kehidupan dirinya sendiri.

Karakteristik Pembina Orang Dewasa Berdasarkan Surat Rasul Paulus Kepada Timotius.

Pertama: Pembina Orang Dewasa Yakin Bahwa Ia Telah Menerima Tugas.

Tugas ini kuberikan kepadamu, Timotius anakku 1 Timotius 1:18

Pembina orang dewasa harus menyadari bahwa ia telah ditugaskan, memahami apa yang ditugaskan dan setia dengan tugas yang diberikan.  Pembina orang dewasa memiliki keyakinan bahwa ia dipanggil oleh Tuhan untuk melaksanakan tugasnya. Dengan demikian pembina orang dewasa teguh mengerjakan tugasnya meskipun menghadapi banyak tantangan.

Kedua : Pembina Orang Dewasa Adalah Orang Yang Suka Berdoa.

"...Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,..." 1 Timotius 2:1

Pembina orang dewasa adalah orang yang suka berdoa. Ia mendasari tugas pelayanannya dengan doa. Ia mendoakan dirinya dan juga orang yang dilayaninya. Ia mendoakan orang-orang dewasa yang terhilang, ia mendoakan rekan-rekan sepelayanannya, gereja di mana ia melayani. Ia mendoakan kurikulum yang digunakannya. Seorang pembina orang dewasa mendoakan berbagai hal . Ia Seorang yang setia berdoa. Seperti yang Andar Ismail katakan "Ketika berdoa kita mengimani kehendak Tuhan. Dalam doa kita menyediakan diri dan membiarkan diri kita dipakai oleh Tuhan untuk melaksanakan kehendakNya"(Ismail 2008).

Ketiga: Pembina Orang Dewasa Adalah Orang Yang Setia Berjemaat.

Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. 1 Timotius 3:15

Seorang pendeta dengan nada datar berkata "satu anggota jemaat di gereja yang saya layani sangat potensial, berpengalaman di bidang pemuridan baik terhadap anak dan juga terhadap orang dewasa. Bahkan belakangan ini ia melengkapi diri secara akademik di bidang teologi dan rasanya sudah sangat tepat ditempatkan di bidang pembinaan orang dewasa. Tapi sangat disayangkan, dia bukan jemaat yang setia beribadah, seringkali pada hari minggu dia justru sibuk dengan kegiatan-kegiatan yang harus dia hadiri, dia dikenal tapi sesungguhnya menjadi orang asing bagi jemaat karena sangat jarang beribadah.

Orang dewasa dididik dengan tujuan agar memahami posisi dan fungsinya dalam bergereja. Tidak mungkin orang dewasa dididik dan dibina oleh seorang yang tidak setia dalam bergereja. Orang dewasa harus ditangani oleh seorang yang ada dalam keluarga rohani yang berada di gereja sebagai rumah bersama, bukan oleh seorang yang  terlihat potensial tapi sesungguhnya pengembara dan tidak menetap di rumah rohaninya.

Keempat: Pembina Orang Dewasa Adalah Seorang Pembelajar Yang Baik.

"Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini." 1 Timotius 4:6

Hendry Ford berkata Seseorang yang berhenti belajar adalah orang lanjut usia, meskipun umurnya masih remaja. Seseorang yang tidak pernah berhenti belajar akan selamanya menjadi pemuda." 

Pembina orang dewasa terus berupaya mengembangkan diri. Sebagaimana Timotius, seorang pembina orang dewasa dengan tekun mempelajari pokok-pokok penting tentang iman Kristen. Ia menyelidiki Alkitab agar terus menemukan dan mengajarkan ajaran yang sehat. Ia dapat menjadi filter bagi orang-orang yang dibinanya sehingga ia menjalankan fungsinya dengan baik, seperti yang tertulis dalam surat Ibrani "...sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya..." Ibrani 13:17

Kelima: Pembina Orang Dewasa Harus Membuktikan Keteladanan.

Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. 1 Timotius 4:12

Mulut harus sesuai dengan tindakan. Pengajaran yang hebat hendaknya dibuktikan dalam tindakan sehari-hari. Pemimpin orang dewasa kiranya menunjukkan pertumbuhan pribadi menuju kedewasaan rohani. Ia menjaga lisannya, ia menjaga tulisan-tulisan yang ia posting di media sosialnya, ia berhati-hati dalam tingkah lakunya, baik yang ia perlihatkan diluar jaringan atau di dalam jaringan teknologi informasi dan komunikasi, ia menunjukkan respek dan kasih kepada semua orang, ia tidak terasing dari komunitas, ia menjaga hubungan yang baik dengan sesama, ia memiliki kehidupan yang setia dan suci, baik kepada Tuhan, kepada gereja tidak terkecuali kepada ikatan perkawinannya.

Keenam: Pembina Orang Dewasa Harus Memiliki Kepekaan.

Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu,  perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan perempuan-perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian. 1 Timotius 5:1-2

Seorang yang peka berarti ia sanggup menyadari, menilai dan memutuskan apa yang harus dilakukan dalam berbagai situasi dan beragam kelompok manusia. Pembina orang dewasa mahir dalam menempatkan diri sesuai dengan konteks apa dan siapa yang sedang ia hadapi. Ia memperlakukan orang  lain dengan hormat dan tulus. Ia terus  berupaya untuk menarik rasa simpati dari semua kelompok usia yang ia jumpai. Ia belajar menghargai semua orang sesuai dengan kelompok umur dan kelompok jenis kelamin.

Ketujuh:  Pembina Orang Dewasa Adalah Orang Yang Peduli Dengan Kesehatan.

Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah. 1 Timotius 5:23

Semua orang harus memperhatikan kesehatan jasmaninya. Tujuannya adalah terjadinya kebugaran jasmani. Kebugaran jasmni adalah "keadaan kemampuan jasmani yang dapat menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya terhadap tugas jasmani tertentu dan atau terhadap keadaan lingkungan yang harus diatasi dengan cara yang efisien, tanpa kelelahan yang berlebihan dan telah pulih sempurna sebelum datang tugas yang sama pada esok harinya"(Lengkana and Muhtar 2021). Tidak terkecuali, seorang pembina orang dewasa di dalam gereja pun  harus selalu dalam keadaan bugar dan sehat. Terlebih lagi dimasa pandemi, saat harus melaksanakan kegiatan secara onsite maka pembina harus dalam keadaan sehat, tidak menunjukkan gejala sakit, sehingga tidak berpotensi menularkan penyakit atau virus kepada peserta didiknya.

Kepada Timoitus, Rasul Paulus memberikan nasehat agar pemimpin muda ini peduli dengan masalah kesehatan lambung dan pencernaannya. Sehingga menganjurkan untuk meminum anggur sebagai cara umum pada masa itu untuk menangani gangguan pencernaan dan juga kelemahan tubuh. Ayat ini sama sekali tidak menganjurkan orang Kristen menjadi penyuka atau melegalkan kebiasaan minuman keras. Memang sangat disayangkan para penyerang Alkitab sering mengutip ayat ini untuk menyatakan bahwa Alkitab merestui minuman keras. Karena Alkitab tidak mungkin menentang dirinya sendiri, lihatlah apa yang dikatakannya "Celakalah mereka yang menjadi jago minum dan juara dalam mencampur minuman keras;".Yesaya 5:22.

Kedelapan: Pembina Orang Dewasa Adalah Orang Yang Hidup Dalam Iman Yang Tulus Iklas.

Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. 2 Tim 1:5

Paulus mengulas tentang iman yang dimiliki oleh Timotius, dikaitkan dengan iman nenek dan ibunya. Seorang pembina orang dewasa harus menampakkan kehidupan yang beriman. Iman yang tulus iklas berarti sungguh-sungguh dalam mengikut Kristus. Orang dewasa sedang dididik untuk mengikuti Kristus dalam kesungguhan, itu sebabnya seorang pembina orang dewasa adalah pribadi yang setia dan teguh dalam mengikuti Kristus.

Kesembilan: Pembina Orang Dewasa Harus Rela Menderita.

Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. 2 Timotius 2:3

Orang dewasa terdiri dari berbagai latar belakang kehidupan. Segala pengalaman pahit dan manis kehidupan telah dialami. Tidak mengherankan pembina orang dewasa akan menemukan dirinya berhadapan dengan pribadi-pribadi yang tidak mudah belajar dan berubah.

Pembina orang dewasa harus rela mengalami kesulitan-kesulitan, tantangan-tantangan dalam pelayanan pembinaan orang dewasa sebagai upaya membawa mereka semakin bertumbuh dalam Kristus.

Dengan tepat Firman Tuhan menggambarkan bahwa tugas seorang pelayan seperti seorang prajurit yang fokus menyenangkan hati komandannya, atau seorang atlet yang berhasil karena taat kepada aturan, bahkan seperti seorang petani yang bekerja keras agar mendapatkan hasil. Seorang pembina orang dewasa adalah prajurit yang fokus menyenangkan Tuhan Yesus, juga seorang atlit yang berlatih dan taat kepada aturan agar maksimal dalam hasil, bahkan harus mengerahkan segala kemampuannya layaknya seorang petani,  agar tuaian dalam pembinaan orang dewasa secara signifikan memperlihatkan hasil.

Kesepuluh: Pembina Orang Dewasa Adalah Ramah, Cakap Mengajar Dan Sabar

sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar 2 Timotius 2:24

Karakter yang terpuji dan kemampuan yang mumpuni sangat diperlukan bagi pembinaan orang dewasa. Bukan keramahan palsu tapi ketulusan dalam berinteraksi, sabar menghadapi berbagai karakter, dan mampu menemukan atau menciptakan metode mengajar yang tepat. Orang dewasa mengalami kelelahan karena berbagai tekanan yang ia alami di dunia kerjanya. Sehingga membutuhkan tempat di mana ia dapat menemukan keramahan yang tulus bukan basa-basi, apresiasi yang memberi dorongan, serta menemukan penerimaan meskipun ia menyadari bahwa dirinya masih banyak kelemahan dan kekurangannya.

Seorang yang cakap mengajar adalah seorang yang mau belajar, teliti dalam mengamati, serta berupaya tanpa henti untuk menemukan model terbaik dalam menyampaikan pengajarannya. Pembina orang dewasa harus sungguh-sungguh memikirkan hal ini, agar ia menjadi semakin efektif dalam tugas yang dipercayakan kepadanya.

Kesebelas: Pembina Orang Dewasa Adalah Seorang Yang Setia Belajar Kitab Suci.

Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. 1 Tomius 3:15

Kekuatan rohani seorang pembina orang dewasa adalah Firman Allah. Selain itu dengan mempelajari kitab suci ia dapat membagikan pengajaran yang berkualitas kepada para peserta pembinaan. Ia memiliki waktu khusus yang disediakan untuk membaca dan merenungkan Firman Allah. Ia memperlengkapi diri melalui apa saja yang dapat ia temukan agar semakin memahami Firman Tuhan dengan baik. Gereja juga hendaknya memberi perhatian khusus dalam melengkapi dan meningkatkan kemampuan para pelayan termasuk gembala sidang dalam hal pemahaman terhadap kitab suci.

Upaya mempelajari kitab suci dapat juga dilakukan dengan cara mengutus para pembina orang dewasa ke dalam seminar/webinar yang cukup banyak dilakukan di masa pandemi ini. Bahkan gereja dapat mengundang pembicara-pembicara yang kompeten dari kalangan akademisi untuk menyampaikan materi seputar pemahaman terhadap kitab suci.

Kedua belas: Pembina Orang Dewasa Setia Melakukan Tugas Pelayanan Sampai Akhir.

Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! 1 Timotius 4:5

Seorang pembina orang dewasa dalam sebuah gereja harus membuktikan kesetiaan hingga akhir. Ia menyelesaikan tanggung jawabnya dengan baik. Ia dapat mengevaluasi dan bahkan dapat merencanakan pembinaan yang berkelanjutan terhadap orang dewasa. Ia dapat menyusun sebuah kurikulum yang dapat digunakan dalam jangka yang panjang. Ia dapat mengkaderkan dan melatih orang untuk melakukan tugas pembinaan terhadap orang dewasa.

Tugas pelayanan pembinaan terhadap orang dewasa akan terus berkelanjutan. Seorang pembina orang dewasa harus meninggalkan jejak teladan hingga akhir kehidupannya. Ia mengasihi orang dewasa dengan tulus, mendoakan mereka, dan memberi waktu dan perhatian kepada orang-orang dewasa yang akan terus bertambah dari masa ke masa. Ia menuntaskan tugasnya hingga Allah memanggilnya pulang ke surga yang kekal.

Penuntup

Tentu masih banyak hal lain yang dapat digali dari surat Paulus kepada Timotius, berkenaan dengan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pembina orang dewasa. Namun dua belas hal yang sudah diuraikan diatas kiranya dapat menjadi panduan bagi gembala atau gereja saat ingin menentukan atau membekali seseorang atau banyak orang untuk menjadi pembina orang dewasa yang Alkitabiah. Karena satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah tugas pembinaan warga jemaat mutlak didasarkan kepada Alkitab dan Yesus sebagai pusat dari segala upaya pembinaan warga jemaat untuk bertumbuh menuju kedewasaan.

Daftar Pustaka

Ismail, Andar. 2008. Selamat Bergumul. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Lengkana, Anggi Setia, and Tatang Muhtar. 2021. Pembelajaran Kebugaran Jasmani. Bandung: CV. Salam Insan Mulia.

Marbun, Purim. 2015. Pembinaan Jemaat. Yogyakarta: Yayasan ANDI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun