Pertama: Pembina Orang Dewasa Yakin Bahwa Ia Telah Menerima Tugas.
Tugas ini kuberikan kepadamu, Timotius anakku 1 Timotius 1:18
Pembina orang dewasa harus menyadari bahwa ia telah ditugaskan, memahami apa yang ditugaskan dan setia dengan tugas yang diberikan. Â Pembina orang dewasa memiliki keyakinan bahwa ia dipanggil oleh Tuhan untuk melaksanakan tugasnya. Dengan demikian pembina orang dewasa teguh mengerjakan tugasnya meskipun menghadapi banyak tantangan.
Kedua : Pembina Orang Dewasa Adalah Orang Yang Suka Berdoa.
"...Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,..." 1 Timotius 2:1
Pembina orang dewasa adalah orang yang suka berdoa. Ia mendasari tugas pelayanannya dengan doa. Ia mendoakan dirinya dan juga orang yang dilayaninya. Ia mendoakan orang-orang dewasa yang terhilang, ia mendoakan rekan-rekan sepelayanannya, gereja di mana ia melayani. Ia mendoakan kurikulum yang digunakannya. Seorang pembina orang dewasa mendoakan berbagai hal . Ia Seorang yang setia berdoa. Seperti yang Andar Ismail katakan "Ketika berdoa kita mengimani kehendak Tuhan. Dalam doa kita menyediakan diri dan membiarkan diri kita dipakai oleh Tuhan untuk melaksanakan kehendakNya"(Ismail 2008).
Ketiga: Pembina Orang Dewasa Adalah Orang Yang Setia Berjemaat.
Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. 1 Timotius 3:15
Seorang pendeta dengan nada datar berkata "satu anggota jemaat di gereja yang saya layani sangat potensial, berpengalaman di bidang pemuridan baik terhadap anak dan juga terhadap orang dewasa. Bahkan belakangan ini ia melengkapi diri secara akademik di bidang teologi dan rasanya sudah sangat tepat ditempatkan di bidang pembinaan orang dewasa. Tapi sangat disayangkan, dia bukan jemaat yang setia beribadah, seringkali pada hari minggu dia justru sibuk dengan kegiatan-kegiatan yang harus dia hadiri, dia dikenal tapi sesungguhnya menjadi orang asing bagi jemaat karena sangat jarang beribadah.
Orang dewasa dididik dengan tujuan agar memahami posisi dan fungsinya dalam bergereja. Tidak mungkin orang dewasa dididik dan dibina oleh seorang yang tidak setia dalam bergereja. Orang dewasa harus ditangani oleh seorang yang ada dalam keluarga rohani yang berada di gereja sebagai rumah bersama, bukan oleh seorang yang  terlihat potensial tapi sesungguhnya pengembara dan tidak menetap di rumah rohaninya.
Keempat: Pembina Orang Dewasa Adalah Seorang Pembelajar Yang Baik.