Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru Agama Katolik

Saya mempunyai hobi yang salah satunya terkait dengan agama dan kegiatan keagamaan. Hobi saya membaca bukui, berdoa, mengikuti misa, mengajar agama kepada murid-murid saya, dan berpartisipasi dalam aktivitas keagamaan lainnya dalam kelompok komunitas KKGA PAKat Kabupaten Melawi, Saya juga sebagai ketua Komunitasnya. Saya seorang guru agama Katolik yang menurut saya, saya memiliki kepribadian yang sabar, peduli dengan sesama. Dan selalu bertekun serta bertanggung jawab dalam segala perkara atau tugas yang dilaksanakan. Saya mengajar Mata Pelajaran Agama Katolik di SDN 06 Emang Bemban Kecamatan Pinoh Selatan, Kab. Melawi, Provinsi Kalimantan Barat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Modul Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Kelas 3 SD Tema (Sakramen Baptis)

29 Juli 2024   19:00 Diperbarui: 29 Juli 2024   19:11 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fransiskus , Paus . Amoris Laetitia : On Love in the Family . Vatican City : Vatican Publishing House , 2016 .

I . Pengertian Sakramen Baptis

Sakramen Baptis merupakan salah satu dari tujuh sakramen yang ada dalam Gereja Katolik , yang dianggap sebagai sakramen pertama dan paling mendasar dalam kehidupan spiritual seorang Katolik . Sakramen ini memiliki makna dan dampak yang sangat penting karena merupakan langkah awal yang menandai dimulainya kehidupan baru dalam iman Kristen . .

Pengertian dan Makna Sakramen Baptis :

Definisi dan Tujuan : Sakramen Baptis ialah upacara sakramental yang melibatkan pencelupan air atau penumpahan air sebagai tanda penyucian dan pengenalan seseorang ke dalam komunitas Gereja Katolik . Dengan menerima Sakramen Baptis , seseorang tidak hanya dibebaskan dari dosa asal tetapi juga dimasukkan ke dalam Gereja , yaitu tubuh mistik Kristus di bumi .

Pembebasan dari Dosa Asal : Salah satu aspek utama dari Sakramen Baptis ialah pembebasan dari dosa asal . Dosa asal ialah dosa yang diwariskan dari Adam dan Hawa yang diyakini mempengaruhi semua manusia sejak kelahiran . Sakramen Baptis membersihkan individu dari dosa ini , menghapuskan semua dosa pribadi dan memberi seseorang status baru sebagai anak Tuhan yang bersih dari kesalahan moral .

Penerimaan ke dalam Gereja : Selain membebaskan dari dosa asal , Sakramen Baptis juga mengintegrasikan individu ke dalam komunitas Gereja Katolik . Dengan dibaptis , seseorang secara resmi menjadi anggota Gereja dan berhak untuk menerima sakramen-sakramen lainnya , seperti Komuni Suci , Penguatan (Krisma) , dan sebagainya . Ini menciptakan ikatan spiritual dan sosial yang menghubungkan individu dengan seluruh umat Kristen di seluruh dunia .

"Pintu Gerbang" Menuju Sakramen Lainnya : Sakramen Baptis dianggap sebagai "pintu gerbang" karena merupakan langkah pertama sebelum seseorang dapat menerima sakramen-sakramen lainnya . Sebagian besar sakramen dalam Gereja Katolik bergantung pada adanya sakramen Baptis sebagai dasar . Misalnya , untuk menerima Sakramen Penguatan (Krisma) , seseorang harus sudah dibaptis terlebih dahulu .

Simbolisme Air : Air dalam Sakramen Baptis memiliki makna simbolis yang mendalam . Air melambangkan pembersihan dan kehidupan baru . Dalam Alkitab , air seringkali digunakan sebagai simbol pembaharuan dan kehidupan . Proses pencelupan atau penumpahan air menggambarkan kematian terhadap dosa dan kelahiran baru dalam Kristus .

Proses Pelaksanaan : Dalam pelaksanaan Sakramen Baptis , biasanya ada ritual tertentu yang dilakukan oleh seorang imam atau diakon . Upacara ini mencakup bacaan doa-doa khusus , penumpahan air di kepala bayi atau calon baptis , dan pemberian nama Kristen . Nama yang diberikan biasanya memiliki makna religius dan sering kali diambil dari nama santo atau santa yang dihormati dalam Gereja Katolik .

Pentingnya Dalam Hidup Kristen : Sakramen Baptis tidak hanya merupakan tindakan simbolis tetapi juga tindakan yang menghasilkan rahmat ilahi . Melalui Sakramen Baptis , seseorang menerima karunia Roh Kudus yang membimbing dan memperkuat iman mereka . Ini juga menandai awal dari perjalanan spiritual yang melibatkan pertumbuhan dalam iman , pengharapan , dan kasih .

II . Literatur Penting Mengenai Sakramen Baptis

"Katekismus Gereja Katolik" (Catechism of the Catholic Church) : Buku ini merupakan referensi utama yang menyajikan ajaran Gereja Katolik secara komprehensif , termasuk tentang Sakramen Baptis . Bagian tentang Baptis dalam Katekismus menjelaskan pentingnya sakramen ini dalam pembebasan dari dosa asal , penerimaan ke dalam Gereja , dan dasar untuk sakramen-sakramen lainnya . Katekismus Gereja Katolik .

"Sakramen-Sakramen dalam Gereja Katolik" oleh Jean Galot : Buku ini menawarkan penjelasan mendalam tentang semua sakramen , termasuk Baptis . Jean Galot ialah seorang teolog Katolik yang dikenal atas kontribusinya dalam studi teologi sakramental dan membahas secara rinci makna dan penerapan Sakramen Baptis dalam konteks Gereja Katolik .

"The Sacraments in the Catholic Church" oleh Richard W . Hoover : Buku ini mengulas semua sakramen dalam Gereja Katolik , memberikan penjelasan tentang sejarah , simbolisme , dan teologi di balik setiap sakramen , termasuk Baptis . Hoover membantu pembaca memahami peran Sakramen Baptis dalam keseluruhan sistem sakramental Gereja .

"Baptism : A Historical and Theological Study" oleh William L . Lane : Lane menawarkan studi sejarah dan teologi tentang Sakramen Baptis , membahas bagaimana sakramen ini dipraktikkan dari masa awal Gereja hingga sekarang . Buku ini memberikan konteks historis yang berguna untuk memahami perkembangan dan pemahaman Baptis dalam tradisi Kristen .

III . Tokoh-Tokoh Penting dalam Pembahasan Sakramen Baptis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun