St . Thomas Aquinas (1225--1274 M) : Seorang teolog dan filsuf terkemuka dalam Gereja Katolik , St . Thomas Aquinas membahas Sakramen Baptis dalam karyanya "Summa Theologica ." Ia menjelaskan bagaimana Baptis menghapus dosa asal dan memberikan rahmat ilahi . Pandangan Aquinas tentang sakramen ini sangat memengaruhi ajaran Katolik dan studi teologi sakramental .
St . Cyril dari Yerusalem (315--386 M) : Dalam karyanya "Catecheses ," St . Cyril memberikan penjelasan rinci tentang Sakramen Baptis , termasuk ritual dan maknanya . Ia berperan penting dalam menjelaskan cara pelaksanaan Baptis dan signifikansinya dalam proses inisiasi Kristen .
Paus Benediktus XVI (Joseph Ratzinger) : Dalam berbagai homili dan doktrin , Paus Benediktus XVI membahas Sakramen Baptis sebagai dasar dari kehidupan Kristen dan pentingnya dalam komunitas Gereja . Pandangannya memberikan wawasan kontemporer mengenai penerapan dan pemahaman Baptis dalam konteks modern .
Paus Fransiskus : Paus Fransiskus juga memberikan penekanan pada Sakramen Baptis dalam banyak ajarannya , menekankan betapa pentingnya sakramen ini untuk kehidupan spiritual dan integrasi ke dalam komunitas Gereja . Ajakan Paus Fransiskus untuk memandang Sakramen Baptis dengan cara yang lebih pastoral dan inklusif menambah dimensi baru pada pemahaman kita .
IV . Sejarah Sakramen Baptis
Sakramen Baptis memiliki akar yang dalam dalam tradisi Kristiani , berawal sejak zaman Yesus Kristus sendiri dan terus berkembang hingga hari ini . Untuk memahami signifikansi dan perkembangan Sakramen Baptis , kita perlu melihat latar belakang historis dan teologisnya , serta bagaimana pengajaran Yesus dan praktik gereja awal membentuk pemahaman kita tentang sakramen ini .
V . Sejarah dan Makna Sakramen Baptis
1 . Baptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis :
Dalam Injil Matius 3 :13-17 , kita membaca bahwa Yesus datang dari Galilea ke Sungai Yordan untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis . Ini ialah peristiwa penting karena meskipun Yesus tidak memerlukan pengampunan dosa---karena Dia ialah tanpa dosa---Dia memilih untuk dibaptis sebagai bentuk identifikasi dengan umat manusia dan untuk memulai pelayanan-Nya . Baptisan Yohanes ialah baptisan pertobatan yang diadakan untuk penyucian orang-orang dari dosa-dosa mereka dan untuk mempersiapkan mereka menyambut Mesias . Baptisan ini merupakan simbol pertobatan dan pembaharuan spiritual .
Namun , Sakramen Baptis dalam konteks Gereja Katolik memiliki dimensi yang lebih dalam . Setelah kebangkitan-Nya , Yesus memerintahkan para murid-Nya untuk membaptis semua bangsa , sebagaimana tercantum dalam Injil Matius 28 :19-20 :
"Karena itu pergilah , jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus , dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu . Dan ketahuilah , Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman ."
Perintah ini menandai pergeseran dari baptisan pertobatan kepada Sakramen Baptis sebagai tanda masuk ke dalam komunitas iman Kristen dan sebagai sarana penerimaan rahmat ilahi .
2 . Sakramen Baptis dalam Konteks Gereja Katolik :
Sakramen Baptis dalam Gereja Katolik bukan hanya merupakan tanda pertobatan tetapi juga merupakan sakramen kehidupan baru . Ini ialah tindakan yang menghapus dosa asal , yang diyakini diwariskan dari Adam dan Hawa , dan memberi seseorang status sebagai anak Tuhan dan anggota Gereja . Baptisan ini melambangkan kematian terhadap dosa dan kelahiran baru dalam Kristus .
Pentingnya Sakramen Baptis dalam Gereja Katolik terletak pada fungsinya sebagai pintu gerbang ke dalam sakramen-sakramen lainnya . Tanpa Baptis , seseorang tidak dapat menerima sakramen-sakramen lainnya seperti Komuni Suci , Penguatan (Krisma) , atau Sakramen Pernikahan . Sakramen Baptis memberikan rahmat yang diperlukan untuk kehidupan Kristen , memulai proses pengudusan dan memperkuat hubungan spiritual dengan Tuhan dan komunitas Gereja .
VI . Simbol-Simbol Sakramen Baptis
Air : Air ialah simbol pembersihan dan kehidupan baru dalam Kristus . Ketika air diberikan dalam Sakramen Baptis , dosa asal kita dihapus dan kita dilahirkan kembali dalam Roh Kudus .
Minyak Krisma : Minyak Krisma ialah lambang pengurapan Roh Kudus . Dalam Sakramen Baptis , orang yang dibaptis diberi minyak Krisma di dahi sebagai tanda diterimanya Roh Kudus .
Lilin Baptis : Lilin baptis ialah simbol terang Kristus . Setelah dibaptis , seseorang diberi lilin sebagai simbol terang Kristus yang harus terus bersinar dalam hidupnya .
Pakaian Putih : Pakaian putih ialah simbol kehidupan baru dalam Kristus . Orang yang dibaptis diberi pakaian putih untuk menunjukkan bahwa mereka telah membersihkan dosa dan hidup dalam kemurnian iman .
VII . Proses Sakramen Baptis
Persiapan : Sebelum menerima Sakramen Baptis , calon baptisan bersama dengan keluarga dan masyarakat gereja melakukan persiapan . Persiapan ini meliputi pembelajaran tentang makna Sakramen Baptis , pentingnya hidup dalam iman , dan peran keluarga dalam mendidik anak dalam iman Katolik .
Misa Pembaptisan : Sakramen Baptis sering kali diberikan selama perayaan Misa . Selama liturgi Misa , pastor memperkenalkan calon baptisan kepada jemaat dan umat berdoa bersama untuk mereka yang akan dibaptis .
Ritus Sakramen Baptis : Ritus Sakramen Baptis terdiri dari beberapa langkah :