Karena hitam dan putih yang sesungguhnya, yang tanpa kamuflase, bukanlah 'Black and White' milik Michael Jackson.
Tak juga 'Hitam Putih' acara milik Trans7 yang dipandu Deddy Corbuzier. Bukan pula 'Hitam Putih' lagunya Cozy Republic.
Tersebab, kata Ahmad Albar, 'Dunia ini panggung sandiwara' dan 'ceritanya mudah berubah'.
Pentas yang bisa membuat putih menjadi sehitam-hitamnya, atau hitam dapat menjadi seputih-putihnya.
Meminjam sepenggal lirik lagu Ratih Purwasih -- 'Hitam putih potretmu' -- ada di dalam 'album kenangan' milik Allah Swt. Catatan tak akan pernah berubah warna. Sebab, hitam dan putih yang sebenarnya, memang hanya ada pada-Nya.
Hidup ini memang berwarna-warni. Bukan sekedar hitam putih. Tapi muaranya hanya ada dua. Itu tadi, hitam atau putih.
Di muara mana perahu kehidupan kita akan bertambat?
Bukan orang lain yang menentukan, karena kita jua yang mendayungnya. Perseorangan. Privat. *****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H