Mohon tunggu...
Johansyah Syafri
Johansyah Syafri Mohon Tunggu... Editor - Pelayan Publik

Kata Imam Syafi'i, "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Memang Penuh Warna, tapi Akhirnya Tetap Hitam Putih

8 Februari 2023   22:19 Diperbarui: 9 Februari 2023   14:10 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, 8 Februari 2023. Hari ini Rabu kedua di bulan ini. Sedangkan Rabu pertama di tanggal bilangan asli terkecil sesudah 0, pada minggu lalu.

Bersama seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya di Kemendagri dan pemerintah daerah se-Indonesia, hari ini kami juga memakai Pakaian Dinas Harian (PDH) hitam putih.

Alas hukumnya Permendagri Nomor 11 tahun 2020 Tentang Pakaian Dinas Aparatur Sipil Negara Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah.

Kewajiban ini diatur (di antaranya) dalam Pasal 6, "PDH kemeja putih dan celana/rok hitam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b digunakan pada hari Rabu."

Menurut teori Brewster, hitam dan putih adalah warna netral.

Bisa jadi, tujuan diwajibkannya memakai PDH hitam putih tiap Rabu, untuk mengingatkan supaya menunjukkan sifat yang secara kimia tidak asam dan tidak basa. Bersikap netral dalam melayani.

Instruksi tersiratnya, supaya semua masyarakat dilayani dengan hati, sepenuh hati dan setulus hati. Tak pilih kasih, kaya atau miskin, beruang atau tak berduit, tetap dilayani dengan prosedur operasional standar yang sama.

Warna di dunia jumlahnya sangat banyak, sekitar sepuluh juta. Tapi kebanyakan orang hanya mengenal sebelas, yaitu hitam, putih, merah, hijau, kuning, biru, cokelat, oranye atau jingga, merah muda, ungu dan abu-abu.

Warna-warni itu ada untuk memberikan corak ragam bagi kita dalam menjalani hidup dan kehidupan ini. Menjadi bianglala kehidupan. Bunga dunia. Memperindah dan menghiasi dunia. Ingat, bunga dunia, bukan bunga desa.

Hidup ini memang bukan sekedar hitam putih, begitu kata sebuah ungkapan. Tapi bak pelangi. Penuh warna. Dan di situlah nilai keindahannya.

Siapa pun dapat membayangkan, apa jadinya bila hidup ini tanpa warna. Apalagi hanya sewarna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun