Maknanya, "Segala sesuatu ada tata caranya".
Benar adanya. Apa pun pasti ada aturannya. Punya adat istiadat. Memiliki norma atau hukum yang mesti ditaati.
Ungkapan jalan pintas atau jalan belakang merupakan antitesis dari nasihat bijak ini.
Bagi umat Islam, tentu harus seperti aforisme terkait pengamalan adat dan Islam dalam masyarakat Minangkabau, "Adat bersendikan syariat, syariat bersendikan Kitabullah (Al-Qur'an dan sunah)".
Ketujuh, "Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan".
Maknanya, "Cinta kasih seorang anak tidak bisa mengalahkan cinta kasih seorang ibu".
Peribahasa ini memberikan nasihat agar kita berbakti dan tidak durhaka kepada orang tua. Utamanya ibu.
Mengapa ibu? Karena (sebagai contoh), kita tak akan pernah bisa membalas budinya, meskipun hanya satu embusan napas yang dikeluarkannya ketika melahirkan kita.
Banyak ayat Al-Qur'an dan sunah yang menjelaskan mengenai kewajiban seorang anak berbakti kepada ibunya. Antara lain (hadis), "Surga di bawah telapak kaki ibu."
Kedelapan, "Anggup-anggip bagai rumput tengah jalan".
Maknanya, "Hidup yang serba kesusahan". Contohnya miskin, sakit, dan sebagainya.