Mohon tunggu...
Johansyah Syafri
Johansyah Syafri Mohon Tunggu... Editor - Pelayan Publik

Kata Imam Syafi'i, "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya."

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat dari Lampion Imlek 2023

23 Januari 2023   03:59 Diperbarui: 23 Januari 2023   04:06 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Imlek atau tahun baru Cina merupakan perayaan terpenting, termasuk bagi warga Kabupaten Bengkalis dari etnik Tionghoa.

Imlek termasuk hari libur nasional pada tahun 2023. Mengutip SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023, Imlek 2023 jatuh pada Ahad, 22 Januari 2023.

Meskipun sejumlah kalender yang kami peroleh "angkanya hitam", namun SKB 3 menteri itu juga menjelaskan, jika cuti bersama Imlek 2023 adalah hari Senin, 23 Januari 2023. Jadi hari ini tak perlu masuk kantor. Sekolah pun libur.

Sempena Imlek 2574/2023, sejak beberapa hari terakhir, kota Bengkalis, ibu kota Kabupaten Bengkalis, terasa berbeda.

Sudah lebih sepuluh hari nuansa serba merah mendominasi sejumlah ruas jalan di ibu kota kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini. Seperti di Jalan Jend. Sudirman, Jend. A. Yani dan Yos Sudarso.

Begitu pula kediaman dan tempat usaha (toko) saudara-saudara kita dari keturunan Tionghoa. Juga bernuansa sama. Khususnya di bagian teras depan. Mereka percaya, memasangnya di rumah, dapat menghindarkan penghuninya dari ancaman kejahatan.

Meskipun tak "semerah" di ibu kota kabupaten, nuansa serupa juga terdapat di ibu kota Kec. Bukit Batu; Sungai Pakning.

Perayaan Imlek dimulai di hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15 (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru Cina dikenal sebagai 'chuxi' malam pergantian tahun.

Ada beberapa dekorasi yang menjadi penghias dalam rangka menyambut Imlek. Umumnya berwarna merah. Satu di antaranya lampion atau lampu merah.

Lampu merah inilah yang membuat nuansa berbeda di ibu kota Kab. Bengkalis dan Kec. Bukit Batu (Sungai Pakning) dimaksud.

Ibarat dua sisi mata uang. Lampion memang tak bisa dipisahkan dari tradisi masyarakat Tionghoa. Menjadi semacam atribut budaya penanda peralihan tahun dalam penanggalan Tionghoa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun