Mohon tunggu...
JOHAN SUNGSANG
JOHAN SUNGSANG Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Jawa Sandhangan Wyanjana dengan Model PBL

12 Desember 2022   09:15 Diperbarui: 12 Desember 2022   10:00 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Jawa materi Aksara Jawa sandhangan wyanjana dengan model Problem Based learning pendekatan scientific dan metode snowball throwing.

Best Practice 

Lokasi : SMP Negeri 2 Berbah Jl. Sanggrahan-Berbah, Sanggrahan, Tegaltirto, Kec. Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta


Lingkup Pendidikan :SMP

Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Jawa materi Aksara Jawa sandhangan wyanjana dengan model Problem Based learning pendekatan scientific dan metode snowball throwing.

Penulis :Johansah Sungsang Prayudha, S.Pd

Tanggal:7 Desember 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:

Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah :

Ketika guru menjelaskan mengenai materi, siswa terlihat malas dan tidak aktif dalam mengikuti pelajaran khususnya Aksara Jawa.

Ketrampilan menulis dan membaca aksara Jawa khususnya dalam penerapan sandhangan wyanjana siswa masih rendah.

Banyak siswa yang menganggap Aksara Jawa itu momok dan sukar.

Nilai siswa masih banyak yang di bawah KKM pada materi Aksara Jawa.

Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena:

praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lain yang mengalami kesulitan yang sama.

Aksara Jawa merupakan materi berkelanjutan pada kelas-kelas berikutnya, apabila siswa tidak tuntas pada kelas dasar maka tidak dapat mengikuti pembelajaran aksara jawa pada tingkat yang lebih tinggih lagi.

Saya yang berperan sebagai guru mempunyai tanggung jawab yaitu:

Mencari permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran materi aksara Jawa khususnya sandhangan wyanjana.

Menentukan akar penyebab masalah yang menyebabkan siswa kurang termotivasi dan hasil belajar siswa yang masih banyak di bawah KKM dalam pembelajaran materi aksara Jawa khususnya sandhangan wyanjana.

Menentukan masalah utama yang menjadi penyebab masalah itu terjadi.

Mencari alternatif solusi masalah melalui refleksi diri, membaca kajian literatur dan wawancara dengan pakar, kepala sekolah, teman sejawat juga siswa.

Setelah mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut, saya melaksanakan praktik pembelajaran dengan menerapkan berbagai model, pendekatan, metode dan penggunaan media yang sesuai untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Membimbing dan memfasilitasi peserta didik dalam menganalisis penggunaan aksara Jawa sandhangan wyanjana dan mengalihaksarakan satu paragraf berhuruf latin yang mengandung sandhangan wyanjana ke aksara Jawa.  

Melakukan evaluasi dan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan.

Tantangan: 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan/kendala yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut:

 

Dari sisi fasilitas sekolah:

LCD Proyektor yang kurang representatif hanya kelas-kelas tertentu dan ruangan tertentu yang proyektornya besar, hal ini menjadi kendala saat menampilkan media pembelajaran.

Minimnya sumber belajar mengenai pelajaran bahasa Jawa terutama aksara Jawa di dalam perpustakaan sehingga siswa tidak terbiasa dengan bacaan beraksara Jawa.

Dari sisi guru:

Metode pembelajaran aksara Jawa masih kurang

maksimal karena masih perpusat pada guru atau teacher center.

Penggunaan pendekatan TPACK dalam pembelajaran masih kurang optimal.

Dari sisi siswa:

Banyak siswa yang merasa bahwa pelajaran bahasa Jawa itu tidak ada gunanya.

Tatacara penulisan aksara Jawa belum dikuasai,

Kesulitan menganalisis kata-kata yang dapat dituliskan dengan sandhangan wyanjana dengan tepat.

Pasif dan tidak termotivasi dalam pelajaran bahasa Jawa khususnya materi Aksara Jawa.

Dari sisi perangkat pembelajaran:

Waktu pembuatan perangkat seperti RPP, media pembelajaran berupa PPT, LKPD, bahan ajar, instrumen penilaian yang terbatas sehingga hasilnya kurang optimal.

Pihak-pihak yang terlibat:

  • Kepala Sekolah (Wartaya, S.Pd.,M.Pd.)

           Pihak yang selalu memberikan dukungan dan masukan ketika mengalami kesulitan.

  • Teman Sejawat (waka kurikulum = Ardhaniah, S.Pd) dan (Guru Penggerak= Sri Sundari S.Pd)

           Pihak yang dijadikan pakar dan diwawancarai mengenai masalah pembelajaran dan selalu memberikan solusi yang harus         

          dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut.

  • Siswa Kelas 7C SMP Negeri 2 Berbah
  • Kelas yang menjadi obyek rencana aksi 3
  • Rekan Guru (Febri Darmawan, S.Pd) dan Pegawai TU (Angga, A.Md.)

           Pihak yang dijadikan sebagai observer dan perekam video dalam praktik PPL Aksi 1  sampai Aksi 4.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah-langkap apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan :

Berdasarkan hasil kajian literasi, wawancara dengan teman sejawat, dan kepala sekolah. Eksplorasi alternatif solusi yang ada dalam masalah “Motivasi yang rendah dan hasil belajar banyak yang tidak mencapai KKM dalam pembelajaran bahasa Jawa materi Aksara Jawa khususnya sandhangan wyanjana” yaitu:

 

  • Penggunaan model pembelajaran yang bisa membuat siswa menjadi lebih aktif yaitu dengan PBL.
  • Media pembelajaran yang digunakan harus berbasis TPACK sehingga membuat siswa lebih termotivasi.
  • Metode pembelajaran yang digunakan harus berpusat pada siswa (student center) salah satunya adalah metode snowball throwing.
  • Instrumen penilaian yang dibuat harus sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi
  • Guru harus memiliki kemauan untuk mengikuti seminar atau workshop mengenai pembelajaran abad 21
  • Materi dan contoh-contoh yang digunakan harus relevan dangan kesaharian siswa.
  • Bahan ajar yang digunakan harus lengkap dan menarik bagi siswa.
  • Pembuatan LKPD harus runtut disertai dengan petunjuk-petunjuk yang memudahkan siswa dalam mengerjakan tugas.
  • Penggunaaan Ice Breaking dalam pembelajaran
  • Pembuatan RPP yang sistematis dan sesuai kaidah penulisan.

Solusi yang dipilih dari eksplorasi alternatif solusi yaitu:


a. Pembuatan RPP yang sistematis

Pembuatan RPP yang sistematis mulai dari pendahuluan, inti dan penutup dengan sintaks PBL sangat memudahkan untuk digunakan guru sebagai pedoman pembelajaran. Di dalamnya juga memuat LINK media, LKPD, bahan ajar, Evaluasi yang bisa diklik langsung untuk melihatnya.

RPP Rencana Aksi 3 (Aksara Jawa Sandhangan Wyanjana)

  1. Pemilihan Media Pembelajaran

Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan media pembelajaran adalah dengan memilih media pembelajaran yang dirasa tepat dan sesuai dengan materi pelajaran juga sesuai karakteristik siswa, selain itu guru juga bisa memilih media pembelajaran yang dikuasainya baik dalam pembuatan dan juga pengoprasian. Disini guru memilih media pembelajaran berbasis teknologi seperti powerpoint, google form, qr code scan, selain itu penggunaan media konvensional juga masih digunakan untuk mendukung terlaksananya metode snowball thorwing seperti bola yang dibungkus kartas bertulisakan kata-kata wyanjana.

Kelebihan penggunaan media diatas

PPT

Siswa bisa mudah dalam menerima materi dengan menggunakan power point yang ditampilkan menggunakan LCD Proyektor

Proses pembuatan media ini dimulai dari mempelajari materi yang akan dibuat medianya, kemudian guru merancang desain menu-menu apa saja yang perlu ada di media pembelajaran setelah rancangan / desain baru guru mulai membuat media ini. Media ppt ini menggunakan canva.


Sumber daya yang diperlukan untuk membuat media pembelajaran ini antara lain pengetahuan guru dalam menggunakan aplikasi dan juga alat seperti komputer/laptop dan jaringan internet.


Bahan Ajar Menggunakan Aplikasi Canva dan Flipbook

Pembuatan bahan ajar yang digunakan menggunakan aplikasi Canva yang dipadukan dengan aplikasi Flipbook yang menghasilkan modul ajar yang menarik bagi siswa dan memudahkan siswa dalam memahami materi. Kelebihan menggunakan aplikasi ini adalah siswa dapat dengan mudah mengakses materi pelajaran Aksara jawa khususnya sandhangan wyanjana.

Pembuatan LKPD yang menarik

Pembuatan LKPD yang digunakan menggunakan aplikasi Canva yang menghasilkan LKPD yang menarik bagi siswa dan memudahkan siswa dalam memahami tugas yang diberikan.

Evaluasi Mandiri

Evaluasi mandiri untuk materi aksara Jawa sandhangan wyanjana menggunakan google form,

Kelebihan aplikasi ini adalah siswa bisa mengerjakan langsung melalui smartphone mereka, hasilnya bisa langsung diketahui oleh guru dan siswa tanpa perlu mengoreksi secara manual.

Evaluasi mandiri dan refleksi dengan menggunakan googleform dan scan qr code memudahkan siswa untuk mengerjakan tidak perlu membuka link atau guru mengirimkan melalui WA grup. Hal ini lebih mepercepat waktu dan memudahkan siswa ataupun guru.

F. Pemilihan Metode Pembelajaran yang inovatif yaitu  snowball throwing. 

a. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan metode pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik siswa dan karakteristik materi. Disini guru memilih metode pembelajaran yang akan digunakan adalah snowball throwing.

Proses pemilihan metode ini pertama guru mempelajari apa saja metode-metode dalam pembelajaran, lalu memahami karakteristik siswa dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan siswa. Lalu melihat karakteristik materi dengan mempelajari materi pembelajaran yang akan diajarkan

 b. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan metode ini  

 antara lain pemahaman/kompetensi guru akan metode- metode pembelajaran dan juga pemahaman guru akan materi

 pembelajaran.

G. Pemilihan Model Pembelajaran

  • Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik siswa dan karakteristik materi. Disini guru memilih model pembelajaran PBL.
  • Proses pemilihan model ini pertama guru mempelajari apa saja model-model dalam pembelajaran, lalu memahami karakteristik siswa dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan siswa. Lalu melihat karakteristik materi dengan mempelajari materi pembelajaran.
  • Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan metode ini antara lain pemahaman/kompetensi guru akan Model Pembelajaran PBL dan juga pemahaman guru akan materi pembelajaran

Pihak-pihak yang membantu pelaksanaan praktik

1. Observer dan Kameramen

NAMA : Febri Darmawan, S.Pd

JABATAN : Guru Bahasa Indonesia

2. Siswa Kelas 7C SMP Negeri 2 Berbah

Alat/ bahan/ fasilitas/ sarana yang digunakan dalam melaksanakan Aksi 3 :

  • 1 Buah kamera
  • 2 Buah Smartphone
  • 1 LCD Proyektor
  • 2 Laptop
  • 2 Rol kabel
  • 1 Handycam
  • 3 Tripod
  • Jaringan Internet
  • Paper and pencil
  • Lampu Penerangan

Refleksi Hasil dan dampak

Dampak dari aksi dan langkah langkah yang dilakukan dirasa hasilnya sangat efektif dan dapat dilihat dari :

Penilaian oleh observer terhadap guru dalam pelaksanaan pembelajaran sangat baik, hal ini dibutikan dengan hasil lembar observasi di dalam pelaksanaan Aksi 3 materi sandhangan wyanjana 90%.

Penggunaan metode snowball throwing  sangat membantu pemahaman siswa akan materi aksara Jawa sandhangan wyanjana, hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil asesmen dari awal pembelajaran dan akhir pembelajaran siswa banyak yang di atas KKM.

Penilaian Sikap

Metode snowball throwing  dapat membiasakan siswa untuk lebih memiliki sifat bertanggung jawab, disiplin, jujur dan santun. Hal ini dibuktikan dari penilaian sikap menggunakan rubrik perolehan nilai pada point 3 dan 4 atau baik dan sangat baik.


Perbandingan hasil Hasil asesmen awal pembelajaran dan akhir pembelajaran (postest) materi Aksara Jawa sandhangan wyanjana.

Dokpri
Dokpri

Post test

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dari data diatas dapat ditarik kesempulan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar, siswa yang nilainya di atas KKM pada saat asesmen awal hanya 16% atau 5 siswa kemudian setelah belajar menggunakan metode snowball throwing  nilai siswa siswa ketika mengikuti asesmen akhir pembelajaran naik dari rata-rata 38 menjadi 84 dan siswa yang sudah memperoleh nilai di atas KKM  naik dari 16% menajdi 84%  atau dari 5 siswa menjadi 28 siswa.

Dokpri
Dokpri

                                                                                  Gambar: Diagram peningkatan ketuntasan siswa

Menggunakan metode snowball throwing ternyata sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa terlihat dari kegiatan siswa saat pembelajaran

Metode snowball throwing 

Dokpri
Dokpri

                                                                                  Gambar: Metode snowball throwing  

Metode snowball throwing aksara Jawa adalah salah satu metode aktif learning, pada pembelajaran menggunakan metode ini siswa dibantu dengan penggunaan bola salju (bola yang dibungkus kertas putih berisi 1 kata yang memuat sandhangan wyanjana) siswa  telah dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 siswa. soal pertama yang berwujud 1 kata wyanjana berasal dari guru, kemudian salah satu wakil siswa maju menuliskannya di papan tulis yang sudah ditempel dengan kertas A3 sesuai kelompoknya masing-masing. Sebelum menulis siswa tersebut harus mengambil 1 bola kemudian bola tersebut di lempar ke dalam kelompoknya, teman yang lain berdiskusi untuk menuliskan soal yan terdapat pada bola yang dilempar, siswa yang sudah selesai menulis kembali ke kelompoknya untuk memberikan spidol kepada teman lain dan teman yang lain tersebut maju mengambil bola yang baru kemudian melempar ke kelompoknya untuk didiskusikan setelah itu siswa tersebut menuliskan kata dalam aksara wyanjana dipapan tulis, hal tersebut diulang-ulang sampai bola dalam kardus habis. Kelompok yang paling banyak menulisakn kata dan benar menjadi kelompok pemenang.

Faktor Pendukung Keberhasilan Aksi 3

Mendapat dukungan dari semua pihak baik di sekolah maupun di rumah

Kemauan untuk belajar membuat perangkat pembelajaran yang baik dengan berkonsultasi dengan Kepala Sekolah, Teman sejawat, Dosen, guru Pamong dan teman satu kelompok PPG Daljab 2022.

Penggunaan pembelajaran yang berbasis TPACK, sehingga memudahkan dalam proses pembelajaran mulai dari Media, Bahan Ajar, Evaluasi pembelajaran dan LKPD.

Model PBL dan metode snowball throwing yang digunakan sesuai dengan karakteristik peserta didik, sehingga siswa menjadi aktif dan semangat dalam pembelajaran.

Faktor Penghambat Keberhasilan Aksi 3

Kualitas alat perekam yang terbatas sehingga menyebabkan adanya gangguan saat proses perekaman.

Handphone siswa yang sebagian spesifikasinya masih rendah sehingga saat menggunakan internet ketika menscan barcode sedikit lama.

Kegiatan di sekolah yang sedang padat dikarenakan persiapan perlombaan lingkungan sehat sehingga membuat jadwal pelajaran sering berubah secara mendadak.  Hal ini mengakibatkan guru harus sering berkoordinasi dengan guru mapel lainnya agar kegiataan PPL aksi 3 dapat berjalan dengan baik sesuai waktu yang tepat..

Strategi yang dilakukan 

Menggunakan kamera dengan menyewa dan meminjam handphone guru lain.

Menyediakan Bahan Ajar dan LKPD 2 versi cetak dan digital sebagai persiapan jika terjadi galat pada saat pembelajaran.

Guru harus terus menjalin komunikasi yang baik dengan guru mata pelajaran yang lain supaya kegiaatan PPL Aksi 3 dapat berjalan dengan lancar dan tidak mengganggu agenda sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun