Metode pembelajaran aksara Jawa masih kurang
maksimal karena masih perpusat pada guru atau teacher center.
Penggunaan pendekatan TPACK dalam pembelajaran masih kurang optimal.
Dari sisi siswa:
Banyak siswa yang merasa bahwa pelajaran bahasa Jawa itu tidak ada gunanya.
Tatacara penulisan aksara Jawa belum dikuasai,
Kesulitan menganalisis kata-kata yang dapat dituliskan dengan sandhangan wyanjana dengan tepat.
Pasif dan tidak termotivasi dalam pelajaran bahasa Jawa khususnya materi Aksara Jawa.
Dari sisi perangkat pembelajaran:
Waktu pembuatan perangkat seperti RPP, media pembelajaran berupa PPT, LKPD, bahan ajar, instrumen penilaian yang terbatas sehingga hasilnya kurang optimal.
Pihak-pihak yang terlibat:
- Kepala Sekolah (Wartaya, S.Pd.,M.Pd.)