Mohon tunggu...
Johansen Silalahi
Johansen Silalahi Mohon Tunggu... Penulis - PEH

Saya adalah seorang masyarakat biasa yang menyukai problem-problem sosial, politik, lingkungan, kehutanan. Semoga bisa berbuat kebajikan kepada siapapun. Horas

Selanjutnya

Tutup

Nature

Webinar Ada Apa Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kita?

27 Januari 2021   09:50 Diperbarui: 27 Januari 2021   10:02 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Dokumen Pribadi, Pemateri Dari KLHK

Bahan yang diperlukan antara lain :

Materi dari 3 pembicara

Peralatan terdiri dari

ATK, Komputer/ Laptop, WIFI.

Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan webinar ini adalah tatap muka secara online dengan aplikasi zoom meeting dimulai dengan mendengarkan materi dari para pembicara, tanya jawab dan perumusan webinar.

Hasil Kegiatan

a. Hasil Kegiatan Webinar Pemateri Pertama (Hariadi Kartodihardjo) dengan materi: Transformasi Kelembagaan Pengelolaan DAS.

  • Perlunya transformasi pada peran teknologi, peran pasar, peran pemerintah dan peran masayarakat sipil dalam kelembagaan pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
  • Transformasi peran pasar, peran teknologi, peran pemerintah dan peran masyarakat sipil dengan kerjasama menghasilkan outcome.
  • Peran teknologi penting untuk pengukuran kinerja (air, limbah, sosek, potensi, bencana, dll) menuju akuntabilitas.
  • Peran hak atas sumberdaya alam untuk keterbukaan pasar yang efisien.
  • Peran masyarakat sipil untuk peningkatan peran masyarakat, advokasi dan lain-lain.
  • Peran pemerintah/pemerintah daerah untuk orientasi pada hasil, bukan hanya administrasi
  • Perlunya transformasi pada peran teknologi, peran pasar, peran pemerintah dan peran masayarakat sipil dalam kelembagaan pengelolaan Daerah Aliran Sungai.

b. Hasil kegiatan webinar Pemateri Kedua (M.Saparis Soedarjanto) dengan materi: Kebijakan Pengelolaan Daerah aliran Sungai dan Impelentasinya di Skala Tapak Merajut Program Untuk Mengatasi Stagnasi.

  • DAS sebagai konsep besar tata ruang tidak terjebak nomenklatur dan bagaimana atribut DAS dipertimbangkan
  • Perlunya memahami konfigurasi landscape untuk menentukan intervensi
  • Perlunya didirong multi-sektor, multi program dan multi pendanaan dalam pengelolaan DAS
  • Memperhatikan kelembagaan masyarakat dalam implementasi program besar rehabilitasi

Sumber foto: Dokumen Pribadi, Pemateri Dari KLHK
Sumber foto: Dokumen Pribadi, Pemateri Dari KLHK
c. Hasil kegiatan webinar Pemateri Ketiga (Dr.Edi Purwanto/Direktur Tropenbos Indonesia) dengan materi: Mitos dan Fakta Pengarauh Hutan dalam Perlindungan DAS: Implikasinya Terhadap Pengelolaan DAS
  • Pengelolaan DAS perlu mengacu pada 10 prinsip pendekatan landscape.
  • Perlu pemetaan daerah rawan banjir dan longsor yang dipadukan informasi cuaca dari BMKG dan disosialisasikan ke masyarakat melalui media sosial secara menerus dan real time untuk mengurangi dampak kerusakan banjir dan longsor.
  • Perlu membangun gerakan konservasi tanah dan air yang melibatkan seluruh pihak pada setiap tahapannya (identifikasi, perumusan visi bersama, pelaksanaan dan monitoring dan evaluasinya) yang disesuaikan dengan karakter fisik, sosial dan ekonomi DAS.
  • Tata kelola RHL perlu terus diperbaiki, lebih inklusif dan memperkuat ownership para pihak, success story ditentukan berdasarkan perubahan yang dihasilkan (harvested outcomes), bukan kegiatan yang dilakukan (inputs).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun