Banyak hal-hal, pertama adanya perubahan situasional di klub itu sendiri, kedua, adanya perubahan pemain, mungkin banyak dihuni pemain muda sehingga berpengaruh pada penampilan dan keyakinan. Ketiga, kondisi di tim itu sendiri
Segala hal bisa terjadi ketika mental pemain turun dengan drastis. Banyaknya kekalahan yang didapat membuat mental pemain drop.
Faktor lainnya adalah fokusnya yang lebih banyak pada timnas. Padahal klub butuh sosok sebagai marwah klub. Saat itu hilang, akan menimbulkan ketidakfokusan klub.
Padahal mengelola klub jauh berbeda dengan Perusahaan, karena hal itu menyangkut hati. Jika di Perusahaan maunya begini, akan dibuat atau diwujudkan seperti yang diinginkan.
"Saya akan lebih fokus dan serius untuk musim depan menangani Bhayangkara, bersama dengan niat dan tekad para pemain untuk membawa kembali klub ke Liga 1," tegas pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, 12 Februari 1975 itu.
Ia tak menutup telinga atas berbagai penilaian yang diberikan masyarakat di media sosial terhadap BFC.  Baginya, hal itu tak menjadi masalah, karena hak orang untuk memberikan  pendapat.
"Prinsipnya dimanapun Bhayangkara FC, mau di Liga 1 atau Liga 2 tidak masalah, yang penting kami ingin berkontribusi  bagi sepakbola Indonesia Todal ada sedikitpun ada keinginan untuk berbuat tidak baik terhadap sepakbola. Justeru sebaliknya kami ingin membantu kemajuan sepakbola tanah air."
"Sama halnya saya di timnas, all out untuk itu. Bahkan boleh dikatakan lebih banyak di timnas daripada di klub. Hal ini tak lain untuk membantu dan membanggakan masyarakt sepakbola. Tentu hal ini tak lepas dari klub. Sama halnya dengan posisi di Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang mewakili Liga 1, 2 dan 3."
Kini, tinggal menanti sejauh mana keseriusan Sumardji, manajemen, para pemain dan ofisial Bhayangkara FC mewujudkan tekadnya untuk kembali ke Liga 1. Masih ada waktu yang cukup untuk berbenah, berkaca dari langkah yang sudah ada, baik dan buruknya itu. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H