Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bhayangkara FC Menatap Episode Lepas atau Terdegradasi

15 Februari 2024   19:31 Diperbarui: 15 Februari 2024   20:03 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
COO Bhayangkara FC, Sumardji tidak muluk-muluk (Foto : Bhayangkara FC)


Serupa

Ironi serupa juga terjadi di kompetisi Liga 1 2023-2024, dengan anjloknya prestasi Bhayangkara FC, yang sebelum bergulirnya 

Bhayangkara FC saat merayakan juara Liga 1 2017 (Foto: Kompas)
Bhayangkara FC saat merayakan juara Liga 1 2017 (Foto: Kompas)
kompetisi berganti nama menjadi Bhayangkara Presisi Indonesia FC. Alasan pergantian nama itu karena ingin menggaet suporter dari seluruh Indonesia.

Sebelumnya klub milik institusi kepolisian ini memang sudah pernah berniat berganti nama. Pada 2020 misalnya ketika mereka ingin mengubah menjadi Bhayangkara Solo FC saat markas tim hendak pindah ke kota di Jawa Tengah itu.

Tapi niatan itu batal karena Persis Solo dihidupkan kembali. Bhayangkara yang sudah menggelar seremoni di Solo pun akhirnya memilih kembali ke Jakarta.

Bhayangkara FC mencatatkan diri sebagai tim yang mengejutkan.  Pertama kali berlaga di Liga 1 pada 2017 langsung menggondol gelar juara. Skuad asuhan Simon McMenemy itu berhasil bertengger di posisi puncak klasemen akhir setelah mengumpulkan 68 poin hasil dari 22 kemenangan, dua imbang, dan 10 seri.

Terlepas dari polemik yang terjadi saat itu, penampilan Bhayangkara FC musim 2017 memang luar biasa. The Guardian --julukan Bhayangkara FC-- merupakan tim dengan pengoleksi kemenangan terbanyak, yakni 22 pertandingan dibandingkan klub lain.

"Sebelum berkompetisi di Liga 1, Bhayangkara FC tidak pernah menargetkan menjadi juara. Sebab, manajemen hanya menargetkan Bhayangkara FC finis di urutan kelima klasemen akhir," demikian pernyataan resmi Bhayangkara FC usai dinobatkan sebagai juara Liga 1 2017.


Bangkit

Situasi saat ini justeru bertolak belakang dengan apa yang sudah diraih The Guardian pada 2017. Mereka di posisi juru kunci dengan 15 poin, berjarak 11 angka dari Persita Tangerang di tempat aman.

Harapan menambah poin sebagai modal lepas dari jurang degradasi kandas dalam laga menghadapi tuan rumah Persebaya Surabaya, 4 Februari 2024 lalu. Mereka takluk 0-1, dan hasil ini bagi tuan rumah merupakan kemenangan pertama setelah 10 laga sebelumnya tanpa kemenangan.

Tinggal tersisa 10 laga yang harus dilakoni The Guardian, untuk mengumpulkan poin agar terangkat dari dasar klasemen dan duduk di zona aman. Pekerjaan yang sangat sulit, namun tak ada yang mustahil di dalam sepakbola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun