Protes
Meski begitu, denda karena adanya suporter tim tamu juga membuat klub-klub meradang dan melayangkan protes.
Beberapa klub seperti Persebaya Surabaya, Persis Solo, hingga PSIS Semarang telah mengungkapkan kritiknya secara terbuka. Mereka sama-sama mengaku tidak pernah ada sosialisasi terkait teknis dari pihak PT LIB maupun PSSI guna mengantisipasi kehadiran suporter lawan.
Kritik pedas disampaikan oleh Direktur Persebaya, Candra Wahyudi dengan menyebut bahwa aturan itu tidak masuk akal.
"Aturan larangan kehadiran suporter tamu memang memantik kontroversi. PSSI berkilah regulasi ini adalah bagian dari transformasi sepak bola setelah Tragedi Kanjuruhan,"
"Harapannya, pertandingan jadi lebih kondusif. Tapi, aturan itu hanya sebatas deretan huruf yang terangkai menjadi kata-kata saja. Tidak ada teknis lebih detail saat mengaplikasikan di lapangan," kata Candra di laman klub.
Panennya PSSI dari denda akibat adanya suporter tim tamu yang berhasil masuk ke stadio bisa dilihat dari Keputusan Komdis pada Juli 2023 lalu. Beberapa klub mendapat imbas, masing-masing kena denda yang jumlahnya sama yakni Rp25 juta.
Nilai denda itu belum dihitung dari pelanggaran lainnya, seperti kartu kuning atau merah, pemain yang menciderai lawan dan sebagainya.
Pada Juli 2023 lalu PSS Sleman dan Persita Tangerang dikenai denda masing-masing Rp 25 juta, dianggap gagal mengantisipasi kehadiran suporter.
Diketahui, suporter PSIS Semarang berhasil masuk stadion untuk mendukung tim kesayangannya di Stadion Maguwoharjo. Sedangkan suporter Persija hadir di kandang Persita Tangerang
Sedangkan Persija dan PSIS Semarang juga mendapat sanksi sama jumlahnya, Rp 25 juta dengan alasan gagal mencegah pendukungnya hadir di laga tandang.