Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Delapan Tersangka Match Fixing Liga 2 2018, PSSI Berani Beri Sanksi Klub yang Terlibat?

19 Oktober 2023   06:32 Diperbarui: 19 Oktober 2023   06:37 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Match Fixing (Foto : thenews.com.pk)

Dua tersangka yakni VW dan DR menarik untuk dicermati. Meski Satgas hanya memberikan inisitial, yang banyak media juga memberikan tanpa menyebut nama lengkap, namun bagi mereka yang berkecimpung di sepakbola tidaklah asing, terutama VW. Istilahnya "semua tahu siapa VW."

VW adalah Vigit Waluyo, yang namanya mencuat ke publik sebagai pengatur skor setelah disebut oleh Bambang Suryo pada acara Mata Najwa PSSI Bisa Apa Jilid 1, 28 November 2018.

Vigit sendiri belum pernah ditangkap sebagai tersangka match fixing, meski oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI ia sudah dijatuhi hukuman dilarang seumur hidup beraktivitas di sepakbola Indonesia..

Sanksi terhadap VW sebagai pengelola PS Mojokerto Putra itu disampaikan oleh Ketua Komdis PSSI Asep Edwin di Kuningan, Jakarta Selatan, 8 Januari 2019.

DR adalah Dewanto Rahadmoyo, yang pada musim kompetisi Liga 2 2018 menjabat sebagai asisten manajer PSS Sleman. DR lalu menjadi manajer PSS Sleman pada tahun 2022. Ia digantikan oleh Gustavo Lopez yang pernah menjabat sebagai Direktur Teknik Persela Lamongan.

DR sendiri pernah diperiksa Satgas  Anti Mafia Bola pada 4 April 2019 bersama Soekeno (CEO klub), Seto Nurdiantoro (pelatih), dan Sismantoro (manajer).


Seto juga merupakan kakak ipar DR. Sedangkan Sismantoro menjadi manajer PSS Sleman 2018 saat berhasil promosi ke Liga 1.

Sebelumnya, PSSi telah menghukum anggota komite eksekutif (Exco) Hidayat, yang disebut terlibat dalam pengaturan skor PSS Sleman dengan Madura FC, dengan sanksi larangan beraktivitas selama dalam sepakbola Indonesia selama tiga tahun, larangan dua tahun masuk stadion, dan denda Rp 150 juta.

VW sendiri pernah mengungkapkan bagaimana praktek pengaturan skor di Liga 2 yang ditanganinya. Keterangan itu disampaikannya usai menjalani pemeriksaan di Polda Jawa Timur, 24 Januari 2019.

Mantan manajer Deltras Sidoarjo itu juga menyebut nama-nama klub yang biasa meminta bantuannya untuk mengatur pertandingan di Liga 2 Indonesia. Ada tiga klub yang biasa meminta bantuannya untuk memenangkan pertandingan. Ketiganya adalah PSMP Mojokerto Putra, PSS Seleman, dan Kalteng Putra.

Vigit mengaku, dirinya tidak pernah terlibat dalam pertandingan di Liga 1 Indonesia. Menurutnya, dia hanya terlibat pada pertandingan-pertandingan di Liga 2 Indonesia saja, yaitu dengan ketiga klub tersebut. Itu pun, kata dia, hanya melakukan pengaturan pada pertandingan kandang saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun