Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Prestasi Terpuruk, Cari Kambing Hitam Dengan Sebutan Bapuk

1 Mei 2023   15:28 Diperbarui: 1 Mei 2023   15:35 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di akun Instagram info.ransfc dan ransfc.bola terdapat unggahan yang menarik, dengan judul "3 Penyebab RANS Nusantara FC Hancur Lebur di Liga 1 2022/23", disajikan ulasan dari admin-nya tentang keterpurukan Rans Nusantara FC.

Akun ranfc.bola menyebut dirinya sebagai fans RANS Nusantara FC, sedangkan info.ransfc menyebut profilnya media RANSKANDIA. Apa yang diunggah di info.ransfc banyak yang serupa di ransfc.bola

Pengantar unggahan itu cukup menarik :

RANS Nusantara FC kini menjadi penghuni dasar klasemen sementara Liga 1 2022/23. Dengan sisa satu pertandingan lagi, bisa dipastikan tim promosi itu jadi yang terburuk musim ini.

Tim milik Raffi Ahmad itu menderita kebobolan paling banyak dibanding 17 peserta Liga 1 lainnya, yakni 80 gol. Sebuah catatan buruk yang tidak boleh terulang musim depan.

Beruntung, RANS tidak harus turun kasta ke Liga 2 karena PSSI dan 18 klub telah sepakat Liga 1 2022 tidak ada sistem degradasi.

Lantas, apa alasan RANS Nusantara FC bisa hancur lebur di musim debut Liga 1 2022.


Kedua akun itu banyak menulis berita seputar RANS Nusantara FC. Belum jelas apa merupakan akun bayangan dari klub yang identic dengan Raffi Ahmad atau bukan.

Akun RANS sendiri di Instagram adalah @rans.nusantara dengan 590 ribu pengikut. Sedangkan info.ransfc punya 25.800 dan ransfc.bola dengan 12.300 pengikut

Tentu hal yang biasa sebuah klub punya beberapa akun yang dibuat oleh supporter, sebagai tanda kecintaannya. Ada yang bersifat normative memberikan dukungan, ada yang garis keras. Segala kritik menjadi masukan yang semestinya didengarkan, dipelajari meski tak mesti ditanggapi secara langsung.

Pada sisi lain, akun-akun dukungan itu juga merupakan sumber info dan edukasi bagi para fans serta public yang ingin mengetahui gonjang-ganjing atau cerita lain di balik suatu peristiwa. Meski begitu, klub juga perlu menyaringnya dengan bijak. Jika terdapat info yang bisa merugikan kepentingan bersama, klub bisa meluruskannya dengan elegan.


Keberuntungan

Semua memang mengatakan, tidak adanya degradasi sesuai dengan kesepakatan para klub peserta Liga 1  memberikan keuntungan bagi tiga tim yang berada di klasemen bawah, yakni di posisi 16-18.

Ketiga tim itu adalah PSS Sleman, Dewa United dan RANS Nusantara FC.


Jika degradasi diberlakukan, dan seharusnya demikian karena itu esensi dari kompetisi, RANS akan menjadi tim yang pertama kali masuk Liga 1 dan langsung terjun bebas, Kembali lagi ke Liga 2.

Pada sisi lain, kompetisi tanpa degradasi, apapun alasannya, jelas mencederai fair play.

Hasil kompetisi Liga 1 2022-2023 ternyata menjadi mimpi buruk bagi RANS, menjadi juru kunci alias duduk di urutan paling buncit.

Bermodalkan beberapa pemain yang sudah punya nama seperti Makan Kanote, Warder Luiz, David Laly dan pemain muda Septian Bagaskara, serta racikan Rahmad Darmawan (kemudian diganti oleh Rodrigo Santana), RANS hanya mampu mendapat 19 poin dari 34 laga. Terpaut 14 poin dari Dewa United yang ada di atasnya.

Jika dibandingkan dengan PSM Makassar yang menjadi juara, RANS terpaut 36 poin.

RANS Nusantara kalah pada 21 dari 34 laga yang dimainkan. Mereka adalah tim yang paling sering kalah dan paling sedikit menang. Mereka hanya tiga kali menang.

Perolehan gol-nya pun miris, kemasukan 80 dan memasukkan 40 atau minus 40 gol.

Sebenarnya, apa yang terjadi pada RANS dengan modal besar, pelatih berpengelaman seperti Rahmad Darmawan, serta pemain-pemain ternama?

Kedua akun Instagram ransfc.bola dan info.ransfc memberikan Analisa sebagai berikut :


Striker Bapuk

Sejak awal musim, RANS sepertinya tidak berhasil dapatkan striker lokal yang tajam. Manajemen memilih pertahankan pemain uzur, Cristian Gonzales dan Syamsir Alam yang lama tak bermain.


Lini Belakang dan Kiper Under Perform

Selain striker yang mandul, masalah RANS musim ini adalah lini pertahanan yang buruk. Dari 33 laga, tim promosi itu kebobolan 80 kali atau paling banyak diantara 18 kontestan Liga 1 2022.


Manajemen Minim Pengalaman

Untuk posisi yang satu ini, RANS sepertinya harus segera berbenah. Dari para petinggi klub, semuanya minim pengalaman di sepak bola nasional baik itu Darius Sinathrya sebagai Direktur Operasional hingga Presiden klub, Roofi Ardian.


Manusia Juga


Menarik saat membaca Analisa kedua akun tersebut tentang perekrutan striker lokal yang dinilai sudah uzur. Gonzales, pemain naturalisasi yang legendaris, dan Syamsir Alam.

Jika disebut keduanya lama tidak bermain, tentu dialamatkan pada jam terbang di RANS. Perkara turun ke lapangan atau tidak merupakan ranah pelatih. Ada beberapa faktor yang menjadi dasar seorang pelatih menurunkan atau mengistirahatkan seorang pemain, misalnya soal kebugaran.

Apakah Gonzales dan Syamsir tidak bugar, sehingga sangat minim diturunkan saat masih berkostum RANS di Liga 1?. Rasanya tidak. Gonzales misalnya,pemain asal Uruguay ini mempunyai kedisiplinan lebih menjaga kebugarannya.

Apakah Gonzales dan Syamsir tidak sesuai dengan skema permainan Rahmad Darmawan?. Jika itu yang terjadi, dua langkah bisa dilakukan yakni menghentikan kontrak, atau meminjamkan ke klub lain.

Opsi kedua itu telah dilakukan oleh RANS, dengan meminjamkan Gonzales ke PSIM Yogyakarta pada September 2022.

Cristian Gonzales bukan sosok asing bagi PSIM. Sebab, pemain ini pernah membela Laskar Mataram pada periode 2019 hingga 2020 lalu. Ketika itu, Gonzales jadi pilihan utama di lini depan.

Kendati gagal membawa PSIM promosi ke Liga 1, ketika itu Gonzales tampil cukup tajam di Liga 2. Pemain yang pernah membela Persik Kediri itu mampu mencetak sembilan gol dari 17 laga yang dimainkan.

Jika dikatakan bahwa manajemen RANS sepertinya tidak berhasil mendatangkan strikel lokal yang tajam, tentu pertanyaan besar bukan diarahkan ke pemain tapi manajemen. Perekrutan pemain baru, atau mempertahankan pemain lama, tak lepas dari pelatih yang memiliki pilihan siapa yang diinginkannya untuk bermain sesuai skema permainannya.

Ketika Gonzales sudah dipinjamkan ke PSIM, lalu RANS menuai hasil kelam, tidaklah pantas ia menjadi kambing hitam atas keterpurukan itu. Rentang waktu September 2022 hingga awal April 2023 berakhirnya kompetisi Liga 1 2022-23 RANS sudah tanpa Gonzales. Bahkan ketika Gonzales masih menjadi bagian dari skuad RANS, ia bahkan tidak pernah diturunkan.

Lalu dimana keterlibatan atau dosa Gonzales dalam kegagalan panen prestasi RANS?.

Salah satu komentar unggahan di kedua akun Instagram itu mengatakan, kalau dibilang bapuk, di PSM juga tidak punya pemain-pemain bintang. Semuanya bekas pemain Liga 2 dan Sebagian skuad lama. Tapi mereka mempunyai tanggungjawab dan rasa cinta untuk, mereka mau habis-habisan. Intinya, semua tergantung rasa cinta terhadap klub yang dibelanya.

Kalo lu bilang bapuk, pemain PSM juga gak ada tuh nama bintang tapi mereka mempunyai tanggung jawab dan rasa cinta untuk tim dan mereka mau habisan, kalau lu liat pemain PSM itu semua bekas pemain liga2 dan ebagian squad lama yang mana musim sebelumnya hampir terdegradasi, intinya semua tergantung rasa cinta terhadap klub yang dibelanya 

Istilah yang sering disebut dalam hal tanggung jawab dan rasa cinta untuk tim adalah "bermain dengan hati". Istilah yang sederhana tapi mengena.

Bermain dengan hati tentu tidak serta merta tumbuh begitu saja, karena mereka juga butuh adaptasi terutama pemain baru, serta suasana yang nyaman.

Di sini dibutuhkan kepintaran dari manajemen untuk menempatkan orang di jajaran ofisial. Bagaimana mereka membantu manajemen sebagai jembatan kepada pemain. Bagaimana menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat, dan membuat betah.

Pemain, dengan ego masing-masing, tetaplah manusia yang akan merasa dihargai jika disapa, didengarkan dan dihargai.

Contoh sederhana saja, ketika RANS melaju ke Liga 1 dengan status runner-up Liga 2, pemain yang beragama Islam dijanjikan hadiah untuk pergi Umroh bersama satu anggota keluarganya.

"Untuk umroh kata bos Raffi, nanti menunggu waktu yang tepat buat bareng-bareng semua. Karena ada pemain Rans yang masih dipinjamkan ke tim Liga 1 dan juga masih pandemi," kata salah satu pemain, Asri Akbar.

Apakah ini sudah direalisasikan?.

Jam Terbang

Sorotan tentang barisan pertahanan RANS tidaklah salah. Tim yang dulunya Bernama Cilegon United ini benar-benar jadi lumbung gol bagi tim lawan-lawannya. Kebobolan 80 gol, dan hanya mampu memanen 40 gol, alias minus 40 gol.

PSS Sleman menemani derita RANS dengan kebobolan 57 gol, dan menjadi tim dengan pertahanan terburuk kedua musim 2022-2023.

Tak hanya pemain yang harus disoroti tapi juga pelatih kepala dan pelatih kiper.

Hal terakhir yang jadi analisa adalah minimnya pengalaman manajemen. Sesuatu yang tidak bisa disalahkan.

Sebagai pendatang baru di Liga 1, tentu tak hanya tim yang harus dibenani tapi juga manajemen. RANS bisa belajar dari tim lainnya yang merasakan promosi dari Liga 2 ke Liga 1.

Setelah melakoni satu musim Liga 1, tentu Raffi Ahmad dan petinggi lainnya di RANS sudah memetik pelajaran bagaimana beratnya menerjang semak belukar kompetisi.

Kini RANS tentu lebih siap berbenah, memberi penyegaran pada sumber daya manusianya, menempatkan mereka yang berkompeten di divisi atau departemen yang tepat. Tidak lagi bisa bereksprerimen atau berdasarkan like and dislike tanpa memperhitungkan kompetensi.

Termasuk juga tidak mencari kambing hitam atas ketidakmampuan diri sendiri.

Liga 1 2023 yang rencananya kick off Juli 2023 tentu tak lagi memberi kemurahan hati dengan tanpa degradasi.

Sudah jadi juru kunci kompetisi 2022-2023, tentu RANS tak mau jadi tim yang tergelincir ke Liga 2.***

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun