Apakah Gonzales dan Syamsir tidak bugar, sehingga sangat minim diturunkan saat masih berkostum RANS di Liga 1?. Rasanya tidak. Gonzales misalnya,pemain asal Uruguay ini mempunyai kedisiplinan lebih menjaga kebugarannya.
Apakah Gonzales dan Syamsir tidak sesuai dengan skema permainan Rahmad Darmawan?. Jika itu yang terjadi, dua langkah bisa dilakukan yakni menghentikan kontrak, atau meminjamkan ke klub lain.
Opsi kedua itu telah dilakukan oleh RANS, dengan meminjamkan Gonzales ke PSIM Yogyakarta pada September 2022.
Cristian Gonzales bukan sosok asing bagi PSIM. Sebab, pemain ini pernah membela Laskar Mataram pada periode 2019 hingga 2020 lalu. Ketika itu, Gonzales jadi pilihan utama di lini depan.
Kendati gagal membawa PSIM promosi ke Liga 1, ketika itu Gonzales tampil cukup tajam di Liga 2. Pemain yang pernah membela Persik Kediri itu mampu mencetak sembilan gol dari 17 laga yang dimainkan.
Jika dikatakan bahwa manajemen RANS sepertinya tidak berhasil mendatangkan strikel lokal yang tajam, tentu pertanyaan besar bukan diarahkan ke pemain tapi manajemen. Perekrutan pemain baru, atau mempertahankan pemain lama, tak lepas dari pelatih yang memiliki pilihan siapa yang diinginkannya untuk bermain sesuai skema permainannya.
Ketika Gonzales sudah dipinjamkan ke PSIM, lalu RANS menuai hasil kelam, tidaklah pantas ia menjadi kambing hitam atas keterpurukan itu. Rentang waktu September 2022 hingga awal April 2023 berakhirnya kompetisi Liga 1 2022-23 RANS sudah tanpa Gonzales. Bahkan ketika Gonzales masih menjadi bagian dari skuad RANS, ia bahkan tidak pernah diturunkan.
Lalu dimana keterlibatan atau dosa Gonzales dalam kegagalan panen prestasi RANS?.
Salah satu komentar unggahan di kedua akun Instagram itu mengatakan, kalau dibilang bapuk, di PSM juga tidak punya pemain-pemain bintang. Semuanya bekas pemain Liga 2 dan Sebagian skuad lama. Tapi mereka mempunyai tanggungjawab dan rasa cinta untuk, mereka mau habis-habisan. Intinya, semua tergantung rasa cinta terhadap klub yang dibelanya.
Kalo lu bilang bapuk, pemain PSM juga gak ada tuh nama bintang tapi mereka mempunyai tanggung jawab dan rasa cinta untuk tim dan mereka mau habisan, kalau lu liat pemain PSM itu semua bekas pemain liga2 dan ebagian squad lama yang mana musim sebelumnya hampir terdegradasi, intinya semua tergantung rasa cinta terhadap klub yang dibelanyaÂ
Istilah yang sering disebut dalam hal tanggung jawab dan rasa cinta untuk tim adalah "bermain dengan hati". Istilah yang sederhana tapi mengena.