Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Skema Usaha Kuliner Tahun 2023, Pasar yang Makin Cepat Berubah

3 Februari 2023   04:29 Diperbarui: 3 Februari 2023   04:40 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya baker Taiwan memenangkan Coupe du Monde de la Boulangerie 2022 (Foto : CNA Foto)

Melihat pentingnya Taiwan sebagai kiblat kuliner Asia, maka merupakan keuntungan saat salah satu media, seperti halnya BARECA Media, saat memilik kerjasama erat dengan para pelaku usaha kuliner Taiwan, yang tergabung dalam Asosiasi Bakery Taiwan.

Kerjasama itu berupa saling tukar informasi yang bermanfaat bagi para pelaku UMKM di Indonesia. Salah satunya adalah peluang pasar di Taiwan yang memiliki 300.000 WNI diaspora, seperti tercatat dalam data Kementerian Luar Negeri (Agustus 2022).

Penanda Kerjasama 

Sebuah dialog lewat webinar pada 20 Desember 2022 lalu menjadi penanda kerjasama itu. Dari BARECA Media diwakili Petrus Gandamana, sedangkan dari Taiwan ada  Mr.Jalan Hsieh (Wakil Ketua Asosiasi Bakery Taiwan) dan Ms. Ning Liu, yang merupakan IMC Dept. Team Leader dari Chan Chao International Co.Ltd, perusahaan penyelenggara pameran internasional dari Taiwan.

Dalam webinar itu Mr.Jalan Hsieh menjelaskan beratnya kondisi bisnis bakery di Taiwan saat pandemi Covid-19 terjadi. Gerai-gerai bakery, kafe dan restoran harus tutup atau buka untuk beli take-away saja, sehingga omset usaha turun drastis.

Sedangkan bakery-bakery yang biasanya memasok cake atau produk pastry ke restoran-restoran, juga tidak bisa mengirim produknya karena usaha restoran juga tidak bisa menerima pengunjung.

Hal lain yang juga memberatkan bagi usaha bakery di Taiwan saat pandemi berlangsung adalah usaha produk hantaran. Misalnya untuk perayaan tahun baru atau festival mooncake juga tidak bisa berjalan. Secara umum usaha bakery Taiwan mengalami penurunan penjualan sampai 50 persen.

Namun ada kondisi lain di mana penjualan produk roti ternyata meningkat karena roti telah menjadi makanan utama saat sarapan pagi. Merasa kawatir kalau gerai bakery tutup karena ada aturan yang berubah-ubah, maka masyarakat sering membeli roti dalam jumlah melebihi kebutuhan normal. Ini sebagai antisipasi kalau tiba-tiba gerai bakery tutup.

Dari luar Taiwan, kondisi rantai pasokan bahan baku bakery dunia yang mengalami banyak hambatan, memberi dampak tekanan pada meningkatnya biaya bahan baku bakery di Taiwan. Di sisi lain penjualan mulai pulih dan membuat produksi terus meningkat. Maka terpaksa harga roti dan cake harus dinaikkan.

Krisis itu bisa teratasi lebih cepat, dan kegiatan pameran yang sudah dikenal luas yakni Taipei International Bakery Show (TIBS) bisa berjalan meski pandemi belum usai, ini semua demi menjaga semangat para pelaku usaha bakery-resto dan caf di sana.

Karya baker Taiwan memenangkan Coupe du Monde de la Boulangerie 2022 (Foto : CNA Foto)
Karya baker Taiwan memenangkan Coupe du Monde de la Boulangerie 2022 (Foto : CNA Foto)
Pameran bakery di Taiwan sudah berlangsung sejak 1999, yang merupakan komitmen dari Asosiasi Bakery Taiwan untuk mengembangkan teknologi baking, dan melatih para baker profesional Taiwan agar disegani di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun