"Pak Jokowi, sudah sampai di Lateri 2." Samuel, berkata. Anak-anak sudah tak sabar, menanti kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut. Terdengar, jelas. Anak-anak sudah bersiap-siap.
"Itu, Pak Jokowi." Teriak, Ahmad.
Mobil sedan mewah berwarna hitam, tampak menuju ke arah kota. "Iya, benar. Itu, pak Jokowi..." Samuel, ikut berteriak senang.
"Pak Jokowi melambai ke arah kita." Anak-anak, berteriak senang. Ketika, Presiden Jokowi membuka jendela mobil, melambaikan tangannya ke arah seluruh rakyat Maluku, yang menyambut kedatangannya.
"Pak Jokowi kasih dadah..."
"Dadah, pak Jokowi..."
Suara anak-anak terdengar riang, bersahutan mengekspresikan perasaan mereka. Ketika, dapat melihat pak Jokowi dari dekat. Meskipun, hanya sesaat. Â Entah, apa yang dipikirkan wajah-wajah polos tersebut. Adakah diantara mereka, mempunyai impian dan cita-cita ingin menjadi presiden. Seperti, pak Jokowi.
***
Ahmad sedang menerima telepon dari mama Imah. Ahmad mengabarkan kepada mama Imah, tentang hasil lomba lari. Ahmad tersenyum senang dan bahagia. Saat, mama Imah memberikan ucapan selamat.
"Siapa dulu dong, mamanya..."
"Ah! Kamu bisa saja, Ahmad. Mama bersyukur, ose bisa dapat juara 2. Tapi, ose tidak boleh sombong." Suara mama Imah, terdengar lembut dan tegas. Mama Imah, juga mengingatkan Ahmad untuk mengucapkan terima kasih. Kepada, pak Kristo dan ibu Shinta.