Mohon tunggu...
Johanna Ririmasse
Johanna Ririmasse Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis

L.N.F

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepotong Cokelat Untuk Papa

12 Juli 2016   22:10 Diperbarui: 12 Juli 2016   22:16 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ose tidak sedang menyuap papa dengan cokelat, kan?" Papa Kristo, menatap Samuel serius.

Ahmad, tertawa. "Samuel tidak menyuap papa Kristo. Tetapi, Samuel kasih cokelat ditangan papa Kristo tadi."

"Nah! Ahmad benar, Papa."

Pak Kristo, menggelengkan kepalanya. Tetapi, hatinya senang melihat tingkah Samuel dan Ahmad. Mereka tampak kompak. "Yeah, sudah. Nanti, papa pikirkan dulu. Juga, papa harus tanya mama. Apakah mama mau pergi ke Liang?"

"Iya dong, Papa. Mama, juga mau ke Liang. Mama kan senang ke pantai." Mama Shinta, masuk ke ruang keluarga. Tersenyum, ke arah Samuel dan Ahmad. Samuel, mengangkat jempol ke arah mama Shinta. Ahmad, yang sedang duduk berhadapan dengan papa Kristo. Juga, membalas senyum mama Shinta.

Mama Shinta duduk di sofa panjang, mengeluarkan empat batang cokelat dari kantong plastik. "Ada yang mau cokelat?"

"Beta mau, Mama..." Samuel, duduk di samping mama Shinta. Ahmad, menerima cokelat yang diberikan mama Shinta. Pak Kristo tak mampu menolak, saat isterinya memberikan cokelat kepadanya. Akhirnya, mereka pun menikmati setiap potongan cokelat, didalam kebersamaan.

***

(Writer : Johanna Ririmasse)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun