Mohon tunggu...
Johanna Ririmasse
Johanna Ririmasse Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis

L.N.F

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jawaban dari Sebuah Pertanyaan

17 Juni 2016   20:35 Diperbarui: 17 Juni 2016   20:39 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dengar beta, Samuel. Ose jangan pergi ke rumah John."

Berty menahan Samuel yang hendak pergi ke rumah John, sepulang sekolah. "Jangan tarik beta baju, tahu!"

"Beta bilang, ose jangan pergi ke sana. Dia nanti marah ose." Teriak, Berty.

"Beta mau pergi ke rumah John, Biar saja dia marah beta. Tapi, beta mau kasih tahu dia. Beta dan sahabat-sahabat bisa menerima dia dan keluarganya apa adanya."

"Ose gila!" Berty menunjuk telunjuknya di depan muka Samuel. "Ose lihat apa yang akan John buat nanti!" Berty pergi meninggalkan Samuel, pulang ke rumahnya. Samuel menendang batu kerikil, hingga mengena teras rumah disisi jalan raya.

"Nyong e, ose belajar apa di sekolah tadi? Kenapa sampai tendang batu itu ke beta rumah?"

"Maaf, Tante. Beta tidak sengaja." Samuel menghampiri Ibu berwajah separuh baya, memakai kebaya merah. Samuel menjabat tangannya. "Beta benar-benar tidak sengaja."

"Iya. Tante kasih maaf ose, Nyong." Tante berkebaya merah memberikan senyum maafnya. "Ose, Shinta punya anak kah?"

"Iya, Tante."

"Oke. Salam buat mama dan papa kio, dari tante Mada."

"Iya, Tante." Samuel tersenyum kepada tante Mada, kemudian melanjutkan perjalanan ke rumah John.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun