Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Money

Sekilas Aktivitas Kementan RI Jelang Hari Krida Pertanian

21 Juni 2015   01:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:42 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

 

"Petani Sejahtera Bangsa Berjaya

Singsingkan Lengan Baju Turun Kebawah, Sukseskan Swasembada Pangan"

Inilah moto Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk mendorong dan memotivasi para pegiat pertanian se tanah air.

Memang dapat dimaklumi tugas dan tanggung jawab Kementerian Pertanian dalam upaya menggerakkan roda pembangunan di tanah air. Indonesia sebagai negara agraris dimana mayoritas penduduknya masih hidup bermata pencaharian utama di bidang pertanian.

Tanggal 21 Juni diagendakan sebagai periingatan Hari Krida Pertanian. Dalam kaitan ini saya coba menelusuri sekilas aktivitas Kementan RI jelang peringatan hari tersebut.

Ketika menemukan website Kementan RI saya melihat sebuah topik berjudul: "Jelang Hari Krida Pertanian, Kementan Galang 1 Ton Darah" (10 Juni 2015). Berikut laporan Biro Umum dan Hubmas Kementan RI:

JAKARTA – Kementerian Pertanian melalui Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia (KORPRI) -nya bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia, mengadakan kegiatan aksi sosial donor darah yang dilaksanakan di Auditorium Ged. D Kanpus Kementan, Selasa, (9/6)

Kegiatan yang dilaksanakan mendukung peringatan Hari Krida Pertanian 21 Juni mendatang ini digelar serentak di SKPD/UPT Pertanian di seluruh Indonesia. Pertanian Peduli 1 Ton Darah yang diselenggarakan bersamaan dalam rangkaian 138 Tahun Bulan Bakti Karantina Pertanian

Sekretaris KORPRI, Mudjiati menyampaikan kegiatan 1 Ton Darah di yang digelar serentak dilaksanakan pada dua hari yakni tanggal 9 dan 10 Juni 2015. Diharapkan aksi sosial akbar dari insan pertanian dapat sedikit memberi sumbangsih nyata bagi kemanusian.

Turut hadir untuk mendonorkan darahnya Inspektur Jenderal Kementan yang baru dilantik, Justan Ridwan Siahaan.

Informasi ini memberikan gambaran bahwa dalam aktivitas di sektor strategis pangan nasional, ternyata Kementan ini juga melaksanakan aksi kemanusiaan sebagai kontribusi aparatur se Indonesia menyumbangkan darah buat PMI. Hal ini perlu di apresiasi dan jadi teladan bagi kementerian lainnya. Salut buat pak Menteri, Amran Sulaiman atas gebrakan dan kepedulian melalui program kemanusiaan.

Aktivitas lainnya, ketika membuka rapat koordinasi nasional terkait perkembangan produksi dan serapan gabah/beras tahun 2015, 15 Juni lalu, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengatakan hasil kerja secara marathon yang dilakukannya sejak akhir tahun 2014 lalu hingga saat ini telah berhasil melakukan upaya perbaikan dalam rangka peningkatan produksi pangan.

Di depan rakor yang dihadiri pula oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, AAGN Puspayoga, Dirut Bulog, Djarot Kusamayakti, dan Asisten Teritorial Kepala Kesatuan Angkatan Darat, Mentan dengan yakin menyampaikan upaya yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian. Diantaranya perbaikan jaringan irigasi untuk areal seluas 833 ribu hektare (32 persen) dari target keseluruhan. Adapun penyaluran pupuk Musim Tanam (MT) Oktober hingga Maret 2015 telah meningkat 264,6 ribu ton (5,52 persen) dari MT Oktober hingga Maret 2014. Kegiatan optimasi lahan telah dilakukan pada areal lahan seluas 262 ribu hektare (25 persen) dari target yang ditetapkan.

“Untuk alat mesin pertanian (alsintan) telah disalurkan bantuan traktor sebanyak 19.670 unit (75 persen) dari target. Bantuan traktor ini merupakan terbesar sepanjang sejarah Indonesia,” ungkap Mentan.

Mentan mengungkapkan dampak dari berbagai upaya yang dilakukan tersebut, yakni diperolehnya luas tambah tanam MT Oktober hingga Maret 2015 seluas 292,7 ribu hektare dan diharapkan tambahan lagi pada MT April hingga September 2015 seluas 960,3 ribu hektare.

“Dengan upaya yang kita lakukan terus menerus, saya optimis target produksi padi 2015 sebesar 73,4 juta ton gabah kering giling (GKG) akan dapat tercapai. Menggunakan konversi 62,74 persen, diperoleh beras sebesar 42,6 juta ton. Dikurangi dengan kebutuhan, diperkirakan kita akan mendapatkan surplus beras 9,4 juta ton. Dan total surplus jagung sebanyak 42,1 ribu ton dan berkurangnya defisit kedelai menjadi 1,34 juta ton,” jelas Mentan.

Terkait bawang merah dan cabai, Kementan mencatat memperoleh total surplus bawang merah sebanyak 199,8 ribu ton dan cabai besar 13,2 ribu ton dan cabai rawit 38,9 ribu ton.

“Untuk itu kita perlu sinergi antara Kementan, Kemenkop dan UKM, Kemendag dan Bulog melakukan pembelian produk langsung ke petani, menyediakan gudang penyimpanan dan melakukan operasi pasar,” ujar Mentan.

Berkaitan dengan kinerja serapan Perum Bulog sampai dengan bulan Mei 2015 untuk pengadakan beras PSO, Mentan menjelaskan realisasi tercatat sebesar 92,9 persen dari target dengan peruntukan penyaluran untuk beras miskin (raskin), operasi pasar, bencana alam (CBP), penyaluran golongan anggaran dan penjualan umum, sehingga total stok beras Bulog lebih kurang 1,4 juta ton.

“Selain itu, terkait realisasi anggaran 2015, realisasi serapan anggaran APBN Kementan mencapai 20,55 persen. Berdasarkan APBN murni, serapannya sebesar 42,46 persen lebih tinggi dari tahun 2014 sebesar 30,29 persen dan tahun 2013 sebesar 28,76 persen,” ungkap Mentan.

Dalam rakor ini, Mentan juga menyampaikan upaya antisipasi kekeringan terhadap ancaman kekeringan bulan April hingga September 2015, berdasarkan rerata 5 tahun luas terkena kekeringan 190 ribu hektare dan puso 28 ribu hektare.

“Dengan kondisi ini, saya instruksikan membentuk Tim Penanganan Kekeringan dengan tugas melakukan identifikasi lokasi kekeringan dan pengamanan tanaman dari kekeringan serta mengoptimalkan bantuan pompa yang telah didistribusikan,” tutur Mentan.

Kegiatan ini mengundang Kepala Dinas Pertanian dan Dandim pada 147 kabupaten, serta Kepala Dinas Pertanian, Badan dan Instansi lingkup pertanian pada 17 provinsi yang membahas agenda strategis pembangunan pertanian, yakni perkembangan produksi tahun 2015, kinerja 7 komoditas strategis, kinerja serapan bulog, kinerja serapan anggaran dan antisipasi kekeringan.

“Rakor ini sangat penting guna menyatukan langkah dan strategi percepatan pelaksanaan program Upaya Khusus (Upsus) swasembada padi, jagung, dan kedelai 2015, distribusi dan pemasaran produk termasuk peran koperasi dan UKM dalam bisnis komoditas pertanian ini,” kata Mentan.

Adalah menarik informasi ketika Menteri pertanian berada di Wajo Sulawesi Selatan, 6 Juni lalu. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan, tercapainya swasembada pangan di Indonesia ditentukan oleh produksi beberapa daerah penghasil padi.

"Bila produksi di Jawa Timur, Lampung, Medan dan Sulawesi Selatan aman, selesai sudah masalah pangan di Indonesia," ujar Mentan.

Mentan menjelaskan, karena merupakan salah satu penghasil padi terbesar, bantuan untuk Sulsel naik menjadi Rp 2,5 triliun dengan irigasi 230 ribu hektar yang baru terealisasi 30 persen.

Mentan berharap daerah-daerah lain dapat meniru Sulsel dalam hal semangat meningkatkan produksi pertaniannya. karena bila terbukti mampu menaikkan produksinya, Mentan berjanji akan menambah anggaran untuk daerah tersebut.

"Indramayu sampai nangis karena anggarannya Rp 800 miliar. Tidak capai target produksi 100 ribu ton, lebih baik dicabut saja anggarannya. Tapi alhamdulillah produksi naik," ungkap Mentan.

Seperti janji Mentan, pemerintah pusat akan mencabut anggaran pertanian bagi daerah-daerah yang tidak mencapai target produksi. Di sisi lain, daerah yang melebihi target produksi akan mendapat tambahan anggaran.

Sejauh ini, sudah ada 26 kabupaten yang akan disetop aggarannya pada 2016, karena produksi di sektor pertanian tahun ini tidak sesuai target. Pihaknya akan menyurati pada kepala daerah, gubernur dan bupati untuk mendapatkan pemberitahuan bahwa daerahnya sudah tidak digelontori anggaran.

"Berhubung target produksi di sektor tani tidak tercapai di beberapa daerah, kami mohon maaf ada 26 (daerah) yang kami stop anggarannya. Semoga surat kami sudah tiba yang tidak capai target bahkan di bawah tahun lalu. Saya kira lebih adil jika tidak mendapat anggaran 2016 dan kemungkinan nol. Kami sudah laporkan ke komisi IV DPR dan Bapak Presiden," ujarnya.

Mentan menambahkan, alokasi dana bagi yang tidak mencapai target, akan digeser ke wilayah-wilayah yang produksinya baik atau melebihi target.

"Anggaran kami alihkan ke daerah yang capaian pangannya baik atau lebih tinggi. Ini untuk memotivasi daerah tersebut juga untuk meningkatkan panen setiap periodenya menjadi semakin baik," tukas Mentan.

Melalui informasi ini saya berharap agar keakuratan data produksi seyogyanya di telusuri dengan baik melalui cek dan ricek mengingat data kadangkala juga bisa diatur agar kesempatan berikut daerah tertentu tidak terkena sangsi keras berupa tidak memdapatkan anggaran seperti nasib 26 daerah kabupaten sesuai informasi diatas.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan bahwa masa depan pangan Indonesia ada di tangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).

Untuk itu, Mentan berharap agar Balitbangtan dapat terus meningkatkan kinerja.

“Tingkatkan penelitian ke depan dan fokus,” tegas Mentan pada Rapat Kerja Balitbangtan di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Cimanggu, Jumat (5/6).

Lebih lanjut Mentan menyampaikan agar Indonesia dapat mulai mengurangi impor, khususnya terhadap delapan komoditas utama. Untuk itu, sesuai dengan tema Rapat Kerja Balitbangtan yakni ‘Sinkronisasi Program Litbang dalam Rangka Mendukung Akselerasi Pencapaian Swasembada Pangan’, Mentan mengungkapkan beberapa harapan kepada Balitbangtan.

Antara lain terkait padi, jagung, kedelai, tebu, sapi, bawang merah, cabai, serta alat mesin pertanian. Masing-masing komoditas agar dapat dikembangkan, serta ditingkatkan penyebaran benih maupun alsintan ke lapangan ke petani sehingga memberikan hasil tinggi dan swasembada bisa tercapai

“Buka lahan baru, beri bantuan dalam bentuk paket mulai dari lahan, pupuk, benih/bibit yang dapat memberikan hasil tinggi, traktor, sebarkan ke seluruh Indonesia” ujar Mentan.

Begitu halnya untuk alsin, Mentan ingin agar alsin hasil rekayasa Balitbangtan seperti combine harvester dapat dioptimalisasi produksi serta penyebarannya ke seluruh Indonesia untuk membantu tercapainya swasembada.

Mentan juga menyampaikan bahwa agar tercapai swasembada pangan, baik Balitbangtan maupun Kementerian Pertanian secara keseluruhan harus menghilangkan sifat egosentris sektoral.

Kesuksesan yang telah dicapai, ujar Mentan, merupakan kerja bakti bersama termasuk dengan seluruh stakeholder dan turun ke lapangan.

“Yang bisa menyelesaikan persoalan pertanian adalah turun ke lapangan,” tutup Mentan.

Nah sekilas akttivitas Kementan diatas kiranya bermanfaat bagi kita semua dimana sedikitnya memberikan informasi mengenai Kementan RI jelang Hari Krida Pertanian. Biasanya diwaltu lalu seringkali kita menyaksikan peringatan Hari Krida Pertanian dilaksanakan secara Nasional dimana pejabat tinggi negara melaksanakan panen raya di suatu daerah tertentu misalnya panen raya padi atau jagung atau komoditi pertanian lainnya.

Melalui momentum Hari Krida Pertanian ini semoga Kementan RI beserta jajarannya saampai ke pelosok negeri tetap berkomitmen untuk mengsukseskan swasembada pangan di tanah air dengan semboyan: Petani Sejahtera bangsa Berjaya. Bravo Petani se Indonesia.

Selamat memperingati Hari Krida Pertanian.

Salam Kompasiana.

Manado, 21 Juni 2015.

Somber bacaan:

Kerja Marathon Tingkatkan Produksi Pangan (BiroUmum dan Hubmas Kementan RI, 17 Juni 2015)

Jelang Hari Krida Pertanian, Kementan Galang 1 Ton Darah(BU dan H Kementan Ri, 10 Juni 2015)

Ini Daerah2 Penentu Swasembada Pangan Indonesia (BU dan H Kementan Ri, 10 Juni 2015)

Masa Depan Pangan Indonesia Di Tangan Balitbangtan (BU dan H Kementan RI, 10 Juni 2015).

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun