Mohon tunggu...
Johani Sutardi
Johani Sutardi Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan Bankir Tinggal di Bandung

Hidup adalah bagaimana bisa memberi manfaat kepada yang lain

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menemukan Sosok Uwak di Perantauan, Mengobati Kerinduan akan Kampung Halaman

26 Maret 2021   07:35 Diperbarui: 28 Maret 2021   13:34 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mengangguk.

"Sudah berkeluarga?"

Aku mengangguk.

"Bang, orang sini asli kah?"

Aku menggeleng.

"Sudah lama di sini?"

Aku menggeleng.

"Apa margamu?"

"Saya orang jawa, Bang," jawabku

"Oh....!"

Ia pun lalu bercerita kalau dirinya juga bukan orang Tapanuli Selatan Ia perantau dari Sijunjung, Ibu Kota Kabupaten Sawahlunto dan tinggal di Kampung Darek. Dulu Sijunjung sangat terkenal dengan beroperasinya tambang batu bara di Sawahlunto sejak jaman Belanda di abad ke-19. Sijunjung yang desa kecil di Sumatera Barat saat itu berkembang menjadi kota industri yang ramai dan puncaknya pada tahun 70-an, setelah kemerdekaan. Pada tahun 80-an batu bara  di Sawahlunto mulai menipis, Sijunjung pun berubah drastis,  menjadi sepi seperti kota mati. Ia pun akhirnya merantau menyambung hidup di Padangsidempuan. Keahlian memangkas rambut merupakan keterampilan yang diturunkan dari ayahnya yang juga tukang pangkas yang dikenal luas oleh buruh tambang di Sijunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun