Aku mengangguk.
"Sudah berkeluarga?"
Aku mengangguk.
"Bang, orang sini asli kah?"
Aku menggeleng.
"Sudah lama di sini?"
Aku menggeleng.
"Apa margamu?"
"Saya orang jawa, Bang," jawabku
"Oh....!"
Ia pun lalu bercerita kalau dirinya juga bukan orang Tapanuli Selatan Ia perantau dari Sijunjung, Ibu Kota Kabupaten Sawahlunto dan tinggal di Kampung Darek. Dulu Sijunjung sangat terkenal dengan beroperasinya tambang batu bara di Sawahlunto sejak jaman Belanda di abad ke-19. Sijunjung yang desa kecil di Sumatera Barat saat itu berkembang menjadi kota industri yang ramai dan puncaknya pada tahun 70-an, setelah kemerdekaan. Pada tahun 80-an batu bara  di Sawahlunto mulai menipis, Sijunjung pun berubah drastis,  menjadi sepi seperti kota mati. Ia pun akhirnya merantau menyambung hidup di Padangsidempuan. Keahlian memangkas rambut merupakan keterampilan yang diturunkan dari ayahnya yang juga tukang pangkas yang dikenal luas oleh buruh tambang di Sijunjung.