Mohon tunggu...
Johanes Tarigan
Johanes Tarigan Mohon Tunggu... Konsultan - Pelajar dan Penyuka Politik

Pelajar dan Penyuka Politik ||Pelajar dan Penyuka Politik||

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Di Saat Ibu Jari Menjadi Kunci Masuk Bui

27 Oktober 2018   20:46 Diperbarui: 27 Oktober 2018   21:52 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasal ini memang dibuat untuk tujuan yang baik, namun pelaksanaannya dapat berakibat pada kemunduran bangsa. Terutama, aspek utama dalam berdemokrasi, check and balance, tak akan mampu dijalankan lagi, karena semua pihak takut terhadap kekuatan serta pengaruh dari para kalangan yang antikritik. 

Mereka tak akan lagi berani berucap atau bahkan mencantumkan butir-butir pemikiran mereka di dalam sosial media, yang digadang-gadang menjadi alat untuk memajukan demokrasi. Karena, ibu jari mereka telah menjadi kunci yang telah dilumasi kuasa dari kalangan antikritik 'tuk bui.

-Ini adalah pendapat saya, tidak bermaksud untuk mendiskreditkan pihak manapun. Data terkait kasus yang diangkat saya peroleh dari ICJR

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun