1. Peningkatan Koordinasi : Pemerintah daerah perlu meningkatkan koordinasi antara instansi terkait, petani, dan pihak swasta untuk menciptakan sinergi dalam upaya keberlanjutan perkebunan kelapa sawit.
2. Penguatan Kapasitas Petani : Peningkatan pelatihan kepada petani mengenai praktik-praktik pertanian yang ramah lingkungan dan efisien, serta penguatan akses terhadap teknologi terbaru dan sumber daya finansial, sangat diperlukan.
3. Pengawasan dan Evaluasi Berkala : Diperlukan pengawasan lebih intensif dan evaluasi secara berkala untuk memastikan implementasi kebijakan pengelolaan perkebunan sawit berkelanjutan berjalan dengan baik, sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
4. Dukungan Infrastruktur dan Akses Pasar : Penyediaan infrastruktur yang mendukung, seperti transportasi dan akses ke pasar yang lebih baik, akan memfasilitasi distribusi produk sawit yang berkelanjutan.
5. Sosialisasi Lingkungan: Perlu diadakan program sosialisasi yang lebih intensif mengenai pentingnya keberlanjutan lingkungan bagi semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat setempat.
Daftar Pustaka
1. Aminah, S., & Hasyim, M. (2021). Evaluasi Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Pertanian Berkelanjutan, 15(2), 112-123.
2. Jelsma, I., van der Werf, W., & van der Meer, P. (2019). Innovations in Sustainable Palm Oil Management: The Role of Technology. Agricultural Systems, 174, 119-128.
3. Mardikanto, T. (2019). Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam: Studi Kasus Kelapa Sawit. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 8(1), 45-59.
4. Rachman, A., Rahman, F., & Dewi, R. (2021). Penyelesaian Konflik Agraria di Perkebunan Kelapa Sawit: Tantangan dan Solusi. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 10(3), 231-243.
5. Sayer, J., Sunderland, T., & Gutierrez, V. (2017). The Role of Agricultural Expansion in Biodiversity Loss: A Review. Biodiversity and Conservation, 26(8), 1979-1995.