Pertama, di  tahun 1981 seorang penulis kawakan bernama Dean Koontz menulis sebuah novel  yang cukup terkenal berjudul  The Eyes of Darkness.  Buku itu bercerita tentang virus baru yang diketemukan di China lebih tepatnya di Wuhan. Oleh sebab itu jenis virus baru ini diberi nama Wuhan-400. Virus ini adalah senjata pembunuh masal yang sangat perfect atau sempurna. Ketika Coronavirus mulai terangkat ke publik maka orang mulai mengaitkan dan membenarkan bahwa Skenario pembunuhan masal itu sebernarnya sudah ditulis dalam The eyes of darkness lebih dari 39 tahun yang lalu.
Kedua, buku lain (2008) yang cukup luar biasa ditulis oleh Sylvia Browne tentang End of Days: Prediction and Prochecies About the End of the World. Dalam buku itu bercerita tentang pada tahun 2020 penyakit seperti pneumonia yang akan menyebar ke seluruh dunia, menyerang paru-paru dan saluran bronchial . Para nitizen kemudian mulai mengatakan bahwa apa yang disabdakan oleh Sylvia Browne benar-benar terjadi dan itu sangat kaitan eratnya dengan tulisan Dean Koontz. Orang kemudian mulai menaruh rasa percaya mereka kepada kedua tulisan tersebut. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Dean dan Sylvia adalah nabi modern yang telah memprediksi bahwa sesuatu yang besar akan terjadi menimpa manusia tapi sayangnya manusia tidak mempercayainya.
Ketiga, 10 Tahun lalu saya membaca sebuah buku teori konspirasi yang berjudul Novus Ordo Seclorum atau Tantangan Dunia Baru karya Zaynur Ridwan. Buku ini menggambarkan bagaimana senjata pembunuh masal itu bernama virus. Dalam rangka mengontrol populasi manusia yang telah membludak, maka WHO melakukan upaya untuk mengontrol pertumbuhan penduduk dunia dengan melepas berbagai jenis virus baru ke Negara-negara yang berpenduduk banyak. (Disadur dari beberapa sumber dan buku serta e-book pribadi saya).
B. Film
Paling tidak ada beberapa film yang diangkat ke layar lebar yang berceritakan tentang wabah penyakit atau virus. Pertama, Outbreak (1995). Ini adalah Film pertama yang masuk daftar film bertemakan wabah virus mematikan adalah Outbreak. Film ini merupakan satu-satunya film yang dirilis sebelum tahun 2000an di daftar film versi Bob. Dalam film Outbreak, virus mematikan merupakan turunan dari virus ebola atau Motaba. Wabah virus mematikan tersebut berasal dari seekor monyet hingga menginfeksi seseorang. Di film ini para penyelamat atau para medis harus menggunakan ADP lengkap sebagaimana yang kita saksikan saat ini ketika para petugas medis menggunakan pakian lengkap untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien Coronavirus.
Kedua, Â 28 Days Later (2002). Film tentang virus mematikan ini berkisah tentang virus yang menyebar di London. Virus ini sendiri berasal dari simpanse yang merupakan subjek virus Rage. Virus tersebut menyebar mulai dari aktivis, ilmuan, hingga akhirnya ke seluruh kota London. Ketiga, Shaun of the Dead (2004). Keempat, I am Legend (2007). Kelima, The Crazies (2010).
Keenam, Contagion (2011). Saya yakin bahwa film ini sudah ditonton oleh kita semua. Alur cerita film berkisah tentang Beth Emhoff yang merasakan demam selepas kepulangannya dari bisnis di Hong Kong. Tak disangka, demam tersebut justru menular pada siapa saja yang sudah melakukan kontak dengannya. Tak berhenti sampai di sana. Usut punya usut, dalam film tersebut, virus yang awalnya menjangkit Beth tersebut berasal dari kelelawar dan babi. Bagi sebagian nitizen di Twitter, film ini sangat memiliki kemiripan dengan situasi pandemic corona virus dihari ini.
Ada beberapa film lainnya yang juga bercerita tentang virus-virus mematikan tetapi saya belum sempat menontonnya satu per satu. Ketika membaca dan menonton film-film yang telah saya sebutkan di atas dan juga membaca tulisan dari Ndaru dan Linda maka ada beberapa kemiripan yang saya temui. Pertama, yang mendasari tulisan-tulisan tentang teori konspirasi coronavirus bukanlah berdasarkan pada fakta ilmiah tetapi lebih tepat berdasar pada scien-fic. Dasar argumentasi mereka peroleh ketika membaca berbagai berita di media masa dan mereka mengaitkannya dengan peristiwa pandemic saat ini. Apakah mereka salah tentunya tidak sebab setiap orang boleh berspekulasi tentang sesuatu.
Kedua, tulisan mereka dipengaruhi oleh cerita-cerita masa lalu tanpa berusaha untuk menyelidiki kebenaran cerita-cerita tersebut. Saya ambil contoh tentang chip 666. Cerita ini tidak asing bagi setiap anak-anak Kristen generasi 80-90an. Bahkan disetiap majalah gambar orang yang dahinya tercap 666 sering kita lihat dan baca di tahun-tahun tersebut. (Khususnya untuk sejarah perjalanan angka ini akan saya lanjutkan di Bagian ketiga dari tulisan ini).
BAGAIMANA PENDAPAT PARA SCIENTIST
Pada bagian ketiga ini, saya hendak menampilkan beberapa catatan penting dari para ahli dan futurelog ketika mereka berbicara mengenai ancaman sarang virus dalam kehidupan manusia.