Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mindfulness: Komunikasi yang Baik

15 September 2021   03:31 Diperbarui: 15 September 2021   03:40 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Practical Mindfulness Book, hlm. 48.

Dalam percakapan yang benar-benar hidup, kita memberi dan menerima dalam pertukaran yang titik awalnya adalah kebersamaan, pada momen itu ("con-" dalam kata "conversation," percakapan, berasal dari bahasa Latin, yang bermakna "bersama").

Jika kita mengabaikan diri kita sendiri dari perjumpaan itu, dengan membiarkan pikiran kita mengembara, kita tidak benar-benar hadir, jadi kita tidak bercakap-cakap, hanya berbicara.

Tunjukkan Empati: Niat sadar Anda untuk memahami orang lain dari sudut pandang mereka akan dirasakan dan dibalas.

Berpikir dan Berbicara

Kita sering memilih kecepatan dan gaya bicara yang berbeda dalam situasi yang berbeda, mulai dari obrolan cepat dan spontan di meja sarapan hingga percakapan yang lebih lambat dan disengaja saat kita menyampaikan pemikiran dan fakta dengan hati-hati.

Kesulitan apa pun yang kita alami kemungkinan akan terjadi dengan percakapan yang lebih terukur, karena ini adalah tentang hal-hal yang penting.

Berbicara dengan orang asing, kenalan baru, atau orang yang berwenang bisa menyebabkan berbagai jenis ansietas, misalnya perasaan diri kita lebih rendah, pada posisi yang kurang menguntungkan, gugup karena melihat seseorang yang lebih "ahli" mungkin menilai kita, atau hanya tidak tahu harus berkata apa ketika kita keluar dari zona nyaman kita.

Di sisi lain, dalam percakapan dengan teman dekat, keluarga, atau pasangan, ada pola-pola lama yang menyalahkan atau membenci, yang bisa dengan cepat muncul dan memutuskan langkah percakapan kita.

Dalam percakapan yang sulit, luangkan waktu yang Anda butuhkan untuk memutuskan apa yang ingin Anda katakan dan kemudian rancang bahasa Anda. Sangat penting untuk membuat pembukaan untuk diri sendiri dan orang yang Anda ajak bicara sehingga pengalaman dan persepsi Anda bisa mengalir.

Jika Anda memiliki banyak hal untuk dikatakan, jangan mencoba memeras semuanya keluar melalui pipa yang terlalu sempit, atau segala sesuatu akan menjadi bercampur-aduk di bawah tekanan.

Percakapan Berkualitas

Dalam percakapan yang baik, Anda hadir dengan mindful, memperhatikan hubungan serta apa yang dikatakan.

Lihat foto judul:
1. Jangan membingkai apa yang akan Anda katakan selanjutnya saat Anda mendengarkan mitra Anda: dengarkan saja, absorpsi, dan perhatikan reaksi batin Anda.

2. Jangan membuat penilaian apa pun: fokus pada apa yang dikatakan, abaikan apa pun yang bukan bagian dari pesan. Baca bahasa tubuh mitra Anda, tetapi lupakan pakaian atau gaya rambutnya.

3. Jangan berbicara tentang mitra percakapan Anda: jika Anda merasa akan berguna untuk menyela, tanyakan apakah Anda boleh menyela.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun