Minyak biji industri hanya menjadi bagian dari makanan kita sejak awal 1900-an dan menyebar luas setelah pabrik-pabrik menyadari biayanya yang rendah dan lama pemakaiannya yang panjang.
Minyak biji industri telah dipasarkan dengan cerdik dan kemampuannya untuk menyebabkan kerusakan belum mendapat perhatian sebanyak gula. Ketika Anda mulai membaca label dan penasaran, Anda akan terkejut melihat seberapa banyak minyak biji industri telah menyusup ke pasokan makanan kita.
Pemanis buatan
Digunakan dalam banyak makanan untuk meningkatkan rasa, terutama pada yang berlabel "diet" atau "ringan," pemanis buatan termasuk asesulfam, aspartam, neotam, sakarin dan sukralosa.
Meskipun dikatakan tidak mengandung gula, bahan-bahan ini bisa menyebabkan banyak disfungsi metabolisme yang bisa menyebabkan inflamasi dan meningkatkan risiko untuk kondisi seperti obesitas, diabetes dan penyakit kardiovaskular.
Banyak orang memilih produk dengan pemanis buatan untuk mengurangi asupan kalori mereka, tetapi pendekatan ini bisa menjadi bumerang.
Sebuah kajian yang berlangsung selama 7 tahun menemukan bahwa konsumsi minuman manis secara teratur meningkatkan risiko obesitas 2 kali lipat. Yang juga menjadi perhatian adalah dampak pemanis pada mikrobiota usus (ekosistem bakteri dan mikroba lain yang hidup dalam usus).
Kajian-kajian telah menunjukkan bahwa konsumsi pemanis buatan bisa berdampak negatif terhadap komposisi dan fungsi mikrobiota usus. Ini penting karena ketidakseimbangan dalam mikrobiota usus bisa dapat menyebabkan inflamasi.
2. Gula Darah dan Resistansi Insulin
Seberapa baik kita menyeimbangkan kadar gula darah kita memainkan peranan besar dalam tingkat inflamasi kita. Kebanyakan orang memakan makanan yang menaikkan kadar gula darah.
Tubuh kita benci memiliki kadar gula darah yang tinggi, dan memiliki sistem yang canggih untuk mempertahankan tingkat yang tepat.
Komplikasi diabetes yang tidak dikelola dengan baik, antara  kerusakan saraf, gagal ginjal, dan bahkan amputasi anggota badan, menunjukkan betapa toksiknya peningkatan gula darah.
Faktor makanan utama yang meningkatkan kadar gula darah adalah gula dan konsumsi berlebihan karbohidrat sederhana atau olahan (misalnya roti putih, keripik, keripik kentang, biskuit, banyak sereal sarapan, makanan penutup, dan sebagainya), yang terurai menjadi gula.