Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Update Teknologi: Tangan Prostetik

27 Agustus 2021   20:22 Diperbarui: 27 Agustus 2021   21:07 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangan prostetik Dr. Gu menggunakan algoritma-algoritma pemrosesan sinyal yang mirip dengan prostetik-prostetik lain di pasaran. Kemajuan besarnya adalah bahwa tangan prostetik tersebut tidak memerlukan bedah invasif atau implan-implan elektronik ke dalam anggota tubuh selebihnya untuk bisa berkomunikasi dengan otak si pengguna.

Sensor-sensor pada kulit tangan prostetik itu merekam aktivitas listrik dari otot-otot lengan selebihnya.

Pada sebuah lengan yang utuh, aktivitas ini akan memberitahu otot-otot lengan bagaimana mengoperasikan tangan.

Alih-alih, pada tangan prostetik, sinyal-sinyal dari sensor diinterpretasikan oleh perangkat lunak pengenal pola (pattern recognition software)yang mengirimkan perintah-perintah yang sesuai ke pompa untuk menggerakkan tangan prostetik itu dengan cara yang sama.

Sementara itu, sinyal-sinyal lain bergerak ke arah yang berlawanan dari sensor pada jari-jari  tangan prostetik ke saraf-saraf pada lengan, dan dari situ sinyal-sinyal tersebut diteruskan ke otak dan memberikan sebuah sensasi sentuhan.

Hasilnya adalah sesuatu yang merespon seperti sebuah tangan asli dan terasa menyatu dengan si pengguna.

Dr. Gu dan kolega-koleganya membandingkan efikasi penemuan mereka dengan model-model yang ada sekarang dengan menggunakan pengujian-pengujian yang dipinjam dari penelitian tentang stroke dan cedera saraf tulang belakang.

Pengujian-pengujian itu mencakup menulis, menggenggam dan mengangkat benda, mengangkat makanan ke mulut, dan menyusun gambar.

Mereka menemukan bahwa tangan prostetik itu bekerja lebih baik, terutama untuk tugas-tugas rumit seperti memegang benda-benda yang rapuh, membelai seekor kucing dan berjabatan tangan.

Keuntungan lain dari invensi Dr. Gu itu adalah harganya yang murah. Komponen- komponen tangan prostetik itu dibuat dengan biaya hanya sekitar $500.

Model-model yang ada sekarang dijual seharga $10.000 atau lebih. Jika tangan prostetik itu atau produknya yang serupa, diproduksi, maka itu akan memungkinkan mentransformasi kehidupan lebih dari 5 juta orang yang kehilangan tangan atau lahir tanpa satu tangan, ketimbang produk-produk yang tersedia sekarang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun