Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Update Teknologi: Tangan Prostetik

27 Agustus 2021   20:22 Diperbarui: 27 Agustus 2021   21:07 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa artikel terkait Tabel Periodik, saya telah membicarakan tentang beberapa paduan logam yang bisa dijadikan sendi panggul buatan, antara lain: Kobalt murni yang keras dan mengkilap ditambahkan ke baja dan paduan lainnya untuk membuat paduan yang lebih kuat. Paduan Kobalt digunakan pada sendi buatan, misalnya sendi panggul dan lutut. Lihat: Kobalt dalam Sendi Panggul Buatan.

Sekarang mari kita tinjau tentang tangan prostetik. Prostetik adalah kata sifat dari kata benda prostesis. Dalam kedokteran, prostesis (dari prostesis, Yunani Kuno, penambahan, aplikasi, lekatan) atau implan prostetik adalah sebuah perangkat buatan yang menggantikan bagian tubuh yang hilang, yang mungkin hilang melalui trauma, penyakit, atau kondisi yang ada saat lahir (kelainan bawaan). Prostesis dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi normal dari bagian tubuh yang hilang itu.

Rehabilitasi amputasi utamanya dikoordinasikan oleh seorang psikiater sebagai anggota dari sebuah tim antardisiplin yang terdiri dari ahli fisioterapi, ahli proshesis, perawat, ahli terapi fisik, dan ahli terapi okupasi.

Prostesis bisa dibuat dengan tangan atau dengan desain berbantuan komputer (computer-aided design, CAD), yaitu sebuah antarmuka perangkat lunak yang membantu membuat desain dan menganalisis kreasi dengan grafik 2-D dan 3-D yang dihasilkan oleh komputer serta perangkat analisis dan optimalisasi.

Anggota badan prostetik sudah ada sejak zaman dahulu. Yang tertua yang diketahui adalah sepotong kayu yang diukir dan dicat, untuk menggantikan jari-jari kaki yang hilang pada seorang wanita bangsawan Mesir, pada lebih dari 3.000 tahun yang lalu.

Namun, prostesis yang berperilaku dan terlihat mirip aslinya masih sedang diupayakan dalam banyak penelitian teknologi. Sebuah kelompok di Universitas Shanghai Jiao Tong, di China, baru-baru ini membuat sebuah kemajuan yang terlihat signifikan, yaitu sebuah tangan prostetik yang harganya terjangkau, yang bukan hanya mirip dengan sebuah tangan yang asli dalam hal memberikan respons terhadap sinyal dari otak penggunanya, namun juga mampu memberikan umpan balik sinyal ke otak mengenai apa yang disentuh dan dilakukan oleh tangan prostesis itu.

Gu Guoying dan kolega-koleganya menguraikan tentang penemuan mereka di Enjiniring Biomedis Alam (Nature Biomedical Engineering). Jari-jari tangan prostetik itu terbuat dari tabung-tabung kaku yang dihubungkan dengan sendi-sendi yang lunak.

Jari-jari tersebut terhubungkan ke sebuah telapak tangan dari plastik hasil cetak 3D. Keseluruhan tangan itu ditutupi dengan sebuah lapisan elastomer fleksibel yang bisa meniru kerja kulit dan melekat ke anggota tubuh selebihnya dari pengguna melalui sebuah rongga plastik yang disesuaikan.

Berbeda dengan model yang ada sekarang ini, yang bertenaga listrik, tangan prostetik Dr. Gu ditenagai secara pneumatik oleh sebuah pompa yang ditaruh di dalam sebuah tas pinggang, dengan saluran-saluran udara penghubung yang mengalirkan udara di bawah pakaian si pengguna di samping kabel-kabel komunikasi.

Ini mengurangi berat tangan prostetik menjadi di bawah 300 gram,setengah dari berat beberapa model yang ada sekarang ini, dan memang lebih sedikit dari berat sebuah tangan asli, dan bahkan tas pinggang itu menambahkan berat 444 gram lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun