Atau malah mengubah bentuk jamak menjadi tunggal:
Penelitian baru mengindikasikan bahwa organ tubuh yang berada di bawah tekanan bisa menarik penyerang dari sistem imun.
Ini lebih lazim dilakukan, utamanya dalam kalimat judul, walaupun jadinya kita tidak melihat lagi kejamakan yang jelas-jelas digunakan dalam bahasa Inggris.
Bagaimana Saya Menghindari Penggunaan "Mereka" untuk Benda (Jamak)
Untuk bentuk jamak dari benda, they (mereka), sebagian orang mengikuti begitu saja kaidah bahasa Inggris, walaupun saya yakin bahwa dalam pikiran mereka, orang-orang tersebut merasakan kejanggalan, sesedikit apa pun itu.
Kalimat di bawah ini mengandung kata "they" untuk benda:
This means that once the immune cells are sensitized, they have an easy job to get to the targets.
Ini berarti bahwa begitu sel-sel imun disensitisasi, mereka memiliki sebuah pekerjaan yang mudah untuk (dalam) mencapai target-target.
Saya ganti menjadi:
Ini berarti bahwa begitu disensitisasi, sel-sel imun memiliki sebuah pekerjaan yang mudah untuk (dalam) mencapai target-target.
Sesekali, karena merasa janggal menggunakan "mereka" untuk benda, saya menggantinya dengan "nya" (tunggal, padanan "its"), walaupun ini hanya sedikit mengurangi kejanggalan:
Many critical immune cells, including T cells and macrophages, feature receptors for progesterone on their surface.
Banyak sel imun kritis, termasuk sel-sel T dan makrofag-makrofag, menonjolkan reseptor-reseptor untuk progesteron pada permukaannya.
Saya selalu mengatakan bahwa setiap bahasa memiliki keunikan tersendiri, dan penerjemahan yang kita lakukan tidak selalu bisa merupakan penerjemahan makna 100 persen, namun ini tidak bisa dijadikan alasan bahwa sebuah bahasa lebih unggul dari bahasa lainnya, lihat keunikan bahasa Indonesia dalam artikel saya: Lost in Translation: Keunikan Bahasa Indonesia.
Yang paling penting adalah, penerjemahan dilakukan secara jujur, dengan deviasi sekecil mungkin yang bisa kita lakukan, bukan malah dengan sesuka hati memperbesar deviasi (berbohong).
Dengan kecerdasan orang Indonesia, tidak masalah juga jika kita mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing, misalnya: reskilling, ketimbang kita menggunakan "pelatihan ulang," "pelatihan kembali," atau, lebih tepat lagi "penerampilan ulang" atau "penerampilan kembali," lihat artikel saya: Koreksi dan Keterangan Tambahan atas "Mengais-ngais China di Sunda",
sebuah bab dari buku karya pak Alif Danya Munsyi, 9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing.
Yang saya sangat tentang adalah penerjemahan asal-asalan yang bahkan menjadi sebuah kebohongan atau malah penipuan, mungkin agar berbeda dari penerjemahan orang lain, tidak benar-benar menguasai bahasa Inggris, atau untuk keren-kerenan. Saya tidak tahu karena saya bukan tipe orang seperti itu.
Pembohongan
Saya berikan contoh pembohongan seperti itu:
Leadership support (dukungan kepemimpinan atau pemimpin) dibalik menjadi kepemimpinan yang mendukung (masih bisa ditoleransi).
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!