Museum Romawi-Yunani didirikan pada 1892, pertama kali dibangun di sebuah apartemen berkamar 5, di dalam satu bangunan kecil di Jalan Rosetta (kemudian Avenue Canope dan sekarang Horriya).
Pada 1895, museum itu dipindahkan ke bangunan lain yang lebih besar di dekat Jalan Gamal Abdul Nasser.
Museum ini berisi beberapa potongan yang berasal dari era Romawi-Yunani (Ptolemaic) pada abad ke-3 SM, seperti patung granit hitam Apis, banteng suci orang Mesir, mumi, sarkofagus, permadani, dan benda-benda lain yang menawarkan pemandangan peradaban Romawi-Yunani dalam kontak dengan Mesir kuno.
Koleksi museum adalah produk sumbangan dari orang-orang Aleksandria yang kaya serta penggalian yang dipimpin oleh direktur museum, baik di dalam kota maupun di sekitarnya. Objek tertentu lainnya berasal dari Organisasi Purbakala di Kairo (khususnya yang berasal dari periode Firaun) dan dari berbagai penggalian yang dilakukan pada awal abad ini di Fayoum dan di Benhasa.
Bertempat di dalam sebuah bangunan bersejarah yang fasad neoklasiknya yang indah dari enam kolom dan pedimen bertuliskan tulisan Yunani besar "MOUSEION". Museum ini terdiri dari 27 aula dan taman yang menarik, yang menawarkan pengenalan yang sangat baik untuk periode Romawi-Yunani Mesir.
Museum ini telah ditutup untuk renovasi sejak tahun 2005. Hingga Juni 2017, bangunan tersebut masih dikelilingi oleh perancah.
Kepustakaan:
1. El-Abbadi, Mostafa and Fathallah, Omnia Mounir (Eds.), What Happened to the Ancient Library of Alexandria?, Koninklijke Brill NV, Leiden, Belanda, 2008.
2. Berbagai sumber daring.
Jonggol , 22 Juli 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H