Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dampak Penghancuran Perpustakaan Aleksandria

22 Juli 2021   19:48 Diperbarui: 22 Juli 2021   20:49 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Romawi-Yunani. Sumber: musement.com

Museum Romawi-Yunani didirikan pada 1892, pertama kali dibangun di sebuah apartemen berkamar 5, di dalam satu bangunan kecil di Jalan Rosetta (kemudian Avenue Canope dan sekarang Horriya).

Pada 1895, museum itu dipindahkan ke bangunan lain yang lebih besar di dekat Jalan Gamal Abdul Nasser.

Museum ini berisi beberapa potongan yang berasal dari era Romawi-Yunani (Ptolemaic) pada abad ke-3 SM, seperti patung granit hitam Apis, banteng suci orang Mesir, mumi, sarkofagus, permadani, dan benda-benda lain yang menawarkan pemandangan peradaban Romawi-Yunani dalam kontak dengan Mesir kuno.

Museum Romawi-Yunani. Sumber: alexandria.gov.eg
Museum Romawi-Yunani. Sumber: alexandria.gov.eg

Koleksi museum adalah produk sumbangan dari orang-orang Aleksandria yang kaya serta penggalian yang dipimpin oleh direktur museum, baik di dalam kota maupun di sekitarnya. Objek tertentu lainnya berasal dari Organisasi Purbakala di Kairo (khususnya yang berasal dari periode Firaun) dan dari berbagai penggalian yang dilakukan pada awal abad ini di Fayoum dan di Benhasa.

Bertempat di dalam sebuah bangunan bersejarah yang fasad neoklasiknya yang indah dari enam kolom dan pedimen bertuliskan tulisan Yunani besar "MOUSEION". Museum ini terdiri dari 27 aula dan taman yang menarik, yang menawarkan pengenalan yang sangat baik untuk periode Romawi-Yunani Mesir.

Museum ini telah ditutup untuk renovasi sejak tahun 2005. Hingga Juni 2017, bangunan tersebut masih dikelilingi oleh perancah.

Kepustakaan:
1. El-Abbadi, Mostafa and Fathallah, Omnia Mounir (Eds.), What Happened to the Ancient Library of Alexandria?, Koninklijke Brill NV, Leiden, Belanda, 2008.
2. Berbagai sumber daring.

Jonggol , 22 Juli 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun