Henry Louis Mencken menggambarkan: Hope is a pathological belief in the occurrence of the impossible (Harapan adalah sebuah keyakinan patologis akan terjadinya hal yang mustahil).
Orang-orang yang mengatakan: Nothing is impossible (Tidak ada yang mustahil) sebenarnya sudah terlebih dahulu menurunkan kemustahilan itu untuk menyemangati orang lain untuk mencapainya, atau sesuatu yang dia pikir mustahil sebenarnya tidak mustahil).
Dari semua peribahasa dalam berbagai bahasa di atas terlihat bahwa sebuah kemustahilan hanya bisa dimulai, dengan berandai-andai (bagai), maksud hati, dan mengharapkan, sama sekali tidak bisa diakhiri, dicapai atau diwujudkan.
Ada kalanya, sesuatu yang tampak mustahil bisa dicapai dengan bekerja sama: Sebatang lidi akan mudah dipatahkan dan mustahil bisa digunakan untuk menyapu.
Jadi, jagalah batas pengharapan, karena jika pengharapan melampaui batas tertentu, ia akan menjadi sebuah kemustahilan.
Jonggol, 16 Juni 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H