Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peribahasa dalam Beberapa Bahasa tentang Kemustahilan

16 Juni 2021   08:21 Diperbarui: 16 Juni 2021   08:42 7972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
creativefabrica.com

Henry Louis Mencken menggambarkan: Hope is a pathological belief in the occurrence of the impossible (Harapan adalah sebuah keyakinan patologis akan terjadinya hal yang mustahil).

Orang-orang yang mengatakan: Nothing is impossible (Tidak ada yang mustahil) sebenarnya sudah terlebih dahulu menurunkan kemustahilan itu untuk menyemangati orang lain untuk mencapainya, atau sesuatu yang dia pikir mustahil sebenarnya tidak mustahil).

Dari semua peribahasa dalam berbagai bahasa di atas terlihat bahwa sebuah kemustahilan hanya bisa dimulai, dengan berandai-andai (bagai), maksud hati, dan mengharapkan, sama sekali tidak bisa diakhiri, dicapai atau diwujudkan.

Ada kalanya, sesuatu yang tampak mustahil bisa dicapai dengan bekerja sama: Sebatang lidi akan mudah dipatahkan dan mustahil bisa digunakan untuk menyapu.

Jadi, jagalah batas pengharapan, karena jika pengharapan melampaui batas tertentu, ia akan menjadi sebuah kemustahilan.

Jonggol, 16 Juni 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun