Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peribahasa dalam Beberapa Bahasa tentang Keseimbangan dalam Hidup

13 Juni 2021   11:51 Diperbarui: 13 Juni 2021   12:34 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.essentiallifeskills.net/wellbalancedlife.html

Tidak menjaga keseimbangan antara perbuatan dengan tanggungjawab:
Lempar batu sembunyi tangan (Melakukan sesuatu, tetapi kemudian berdiam diri seolah-olah tidak tahu-menahu)

Dalam bahasa Mandarin: Jiedao sharen (Pinjam golok bunuh orang) atau melakukan perbuatan jahat dengan meminjam tangan orang lain, lempar tanggungjawab.

Menurut sebuah peribahasa Arab: Selera humor adalah sebuah tiang yang menambahkan keseimbangan langkah kita saat kita berjalan di atas tali ketat kehidupan.

Dan beberapa peribahasa yang pesimistik terhadap pencapaian keseimbangan dalam hidup:
Peribahasa Georgia: Neraca/keseimbangan yang tepat bergantung pada siapa penimbangnya.

Peribahasa Moroko: Keberanian adalah ilusi, keseimbangan adalah yang terbaik yang bisa kita dapatkan.

Peribahasa Amerika: Words and deeds are not weighed in the same balance (Perkataan dan perbuatan tidak ditimbang dengan neraca/keseimbangan yang sama).

Jagalah keseimbangan dalam hidup, walau kadang-kadang sesuatu yang terjadi sama sekali tidak kita harapkan: Ayam bertelur di atas padi, mati kelaparan (Sangat menderita meskipun berpenghasilan besar atau hidup miskin di negeri yang kaya dan makmur).

Mari kita gali lebih banyak lagi Peribahasa dalam Beberapa Bahasa tentang Keseimbangan dalam Hidup yang sangat bermanfaat ini.

Jonggol, 13 Juni 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun