Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peribahasa dalam Beberapa Bahasa tentang Keseimbangan dalam Hidup

13 Juni 2021   11:51 Diperbarui: 13 Juni 2021   12:34 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti menarik rambut dalam tepung, rambut jangan putus, tepung jangan bergoyang (Butuh kesabaran dan keuletan dalam memutuskan suatu perkara yang sangat sulit).

Air pun ada pasang surutnya (Nasib manusia tidak dapat ditentukan, ada masa senang dan ada masanya susah). Pandai-pandailah menyikapi keadaan hidup.

Pilih kasih: Anak kandung ditimang-timang, anak tiri ditengking-tengking (Kaum keluarga sendiri lebih disayangi dibandingkan dengan orang lain; rakyat sendiri lebih diutamakan dibandingkan orang asing). Ini berpotensi menimbulkan familiisme, nepotisme dan koncoisme.

Beberapa konsekuensi hidup:
Kalah jadi debu, menang jadi arang (Kalah dan menang yang memberikan kerugian yang sama).

Alah membeli menang memakai (Barang yang baik memang mahal, tapi dapat dipakai lebih lama).

Jangan sampai melakukan sesuatu yang di luar keseimbangan atau dipaksakan:
Ada sampan hendak berenang (Sengaja berpayah-payah padahal sebenarnya tidak perlu berbuat begitu).

Air sama kelak menjadi satu, sampah ke tepi juga (Jangan campur tangan dalam perselisihan orang bersaudara, nanti apabila mereka berbaik kembali, kita akan tersisih ke tepi).

Bacang dibungkus tentu baunya keluar juga (Orang tua yang membuang anaknya sendiri agar tidak malu pada orang lain) atau: Becik ketitik ala ketara.

Jauh panggang dari api (Jawaban yang diberikan sangat meleset, tidak seperti yang diharapkan).

Anak orang, anak orang juga (Sesuatu yang bukan hak tidak akan ada gunanya).

Beberapa contoh di mana keseimbangan tidak dijaga:
Lain di mulut lain di hati (Perkataan seseorang yang diucapkan di mulut tetapi lain di hatinya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun