Jika orang yang belum berpengalaman eling lan waspada, maka dia tidak akan: Seperti katak hendak menjadi lembu (Memimpikan sesuatu yang tidak mungkin) dan sadar bahwa dia masih harus banyak belajar dan menambah pengalamannya. Ini saya tuangkan dalam sebuah syair dalam artikel saya: Memasuk-akalkan Makna "Puak Labu":
Angan-angannya macam katak hendak menjadi lembu.
Kelakuannya macam buah puak hendak menjadi buah labu.
Pentingnya pengetahuan yang mendampingi pengalaman diucapkan oleh Immanuel Kant: Experience without theory is blind, but theory without experience is mere intellectual play (Pengalaman tanpa teori itu buta, tetapi teori tanpa pengalaman itu permainan intelektual semata). Saya mencontohkan hal ini dengan korek api gas dalam artikel: Hargai Diri Sendiri Lebih Dulu.
Pete Seeger mengatakan: Do you know the difference between education and experience? Education is when you read the fine print; experience is what you get when you don't (Apakah Anda tahu perbedaan antara pendidikan dan pengalaman? Pendidikan adalah ketika Anda membaca buku cetak; pengalaman adalah apa yang Anda dapatkan ketika Anda tidak sedang membaca buku itu). Ini tampak terkait dengan peribahasa Minang: Alam takambang jadi guru.
Proses Pencapaian Pengalaman dan Pengetahuan
Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi (Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik).
Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian (Pekerjaan yang walaupun terasa berat, namun dapat menghasilkan hasil yang baik di kemudian hari).
Pengetahuan dan juga pengalaman seseorang bisa diperoleh dengan:  Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasa, dalam bahasa Denmark: Den de rejser meget vet meget (Orang yang sering bepergian tahu banyak).
Dalam beberapa bahasa juga terdapat peribahasa, hiperbolik juga: Ketimbang membaca banyak buku atau belajar bertahun-tahun, lebih baik berguru sehari kepada seorang master (ahli).
Walau sudah mencapai pengalaman dan pengetahuan, entah dia sadari atau tidak, seseorang tidak terlepas dari: Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga (Sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga).
Bagaikan abu di atas tanggul (Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh).
Karena, sesungguhnya: Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak (Kehidupan di depan kita adalah rahasia Tuhan Yang Mahakuasa, untung maupun malang sering datang tiba-tiba tanpa disangka).
Peranan Masing-masing Orang dengan Pengalaman yang Berbeda-beda
Ada semboyan pendidikan dari Ki Hajar Dewantara: Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani (Di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, di belakang memberikan dorongan) yang aplikasinya jelas menunjukkan peranan dari masing-masing orang dengan pengalaman yang berbeda-beda.