Saya sendiri, seumur hidup selama bekerja tidak pernah menyerahkan fotokopi ijazah ke perusahaan mana pun tempat saya pernah bekerja. Bagi saya, lulus wawancara lamaran kerja punya kompentensi dan jujur, sudah cukup.
Favoritisme
Di perusahaan ini, si bos merasa orang yang paling penting adalah yang bekerja di bagian yang langsung mendatangkan profit bagi dia. Favoritisme inilah salah sebuah penyebab lingkungan kerja yang toksik. Belum lagi bentuk lain seperti familiisme, nepotisme, koncoisme dan sejenisnya yang diletakkan di atas kompetensi.
Alokasi Bonus Tahunan
Dari tahun ke tahun, bonus tahunan karyawan tertentu tidak meningkat sesignifikan kenaikan omzet, mengapa? Bonus mereka dipotong terlebih dulu untuk biaya-biaya yang semestinya masuk dalam biaya overhead, seperti renovasi kantor dll.
Jika seorang bos adalah pemimpin yang benar dan baik, dia akan menjaga keseimbangan dalam semua kegiatan, memberikan penghargaan sesuai dengan kontribusi masing-masing karyawan, dan mendelegasikan wewenang ke masing-masing bagian, yang sebenarnya sangat meringankan beban dia, karena kalau dia memang mampu mengerjakan sendiri semuanya, tak perlu dia mempekerjakan karyawan.
Pembenahan keadaan toksik ini hanya bisa dilakukan jika bos sendiri tidak toksik, memiliki cukup kearifan, pengetahuan, pengalaman, dan moralitas untuk mengkoordinasikan semua karyawannya dalam mengerjakan tugas masing-masing, seperti seorang dirigen.
Jonggol, 21 Mei 2021
Johan Japardi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI