Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bos Toksik

21 Mei 2021   22:22 Diperbarui: 4 Juli 2021   17:32 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.theghanareport.com/wp-content/uploads/2020/10/WORK.jpg

Berbahasa Inggris
Suatu hari, si bos kedatangan seorang tamu dari luar kota. Untuk memberikan kesan di dekat manajer impornya yang ikut mendampingi si tamu bahwa dia bos, dia juga bisa berbahasa Inggris, tak peduli sedikit pun akan bahasa Inggrisnya yang nggak karu-karuan, karena dia tidak malu kepada si tamu (yang benar yang dalam kurung):

Menanggapi sedikit omongan tamu itu, "Itulah, makanya ada satu orang staf saya yang sudah saya keep (kick) karena proforma (performa)nya jelek."
Beberapa menit kemudian: "Kalau saya hal-hal seperti itu tidak mau terlalu saya expo (expose).

Dengan otak sintingnya, bos ini mengkursuskan isterinya di kursus bahasa Inggris yang mahal, dengan rencana akan menjadikan isterinya manajer impor. Omongan pintar di kalangan karyawan:
A: "Ada yang mau kutanya sama kalian. Kalau seseorang yang sehat, posisinya sedang jongkok, kita suruh berdiri, bisa nggak?"
Teman-teman: "Ya bisa dong."
A: "Nah, kalau IQ?"

Contoh lain bos sok pintar:
Pemilik sebuah pabrik suku cadang mesin berkata kepada temannya: "Hari ini supirku tidak masuk, jadi kusuruhlah manajer produksiku untuk menyupiri aku. Hemat Rp. 50.000 aku." Gaji manajer produksi itu per harinya Rp. 150.000. Jadi, si bos ini sebenarnya hemat Rp. 50.000 atau rugi Rp. 100.000.

Di luaran sana banyak bertebaran orang-orang semacam ini, berhati-hatilah. Di sini saya hanya bisa memberikan sebuah masukan, "Sebelum orang lain, siapa pun itu, yang menilai harga kita, kita sendiri yang harus melakukan penilaiannya itu. Dalam bekerja, yang paling penting adalah kompetensi dan kejujuran, hal-hal lain bisa dianggap tetek-bengek."

Prinsip sebagai Manusia Pebisnis
Suatu hari, bos ini pernah bercerita kepada tamunya yang juga seorang importir. "Kehebatan seorang manusia bisa dilihat dari apa yang dia pikirkan untuk besok, menjelang tidurnya. Ada 4 level, dari yang terendah sampai yang tertinggi. Saya sudah di level 4.
Level 1: Apakah aku bisa makan besok?
Level 2: Apakah aku bisa makan 3 kali besok?
Level 3: Besok aku mau makan di mana?
Level 4: Besok siapa lagi yang kumakan?

Perlakuan terhadap Karyawan
Tempelan Pengumuman:
Barang siapa yang telat masuk kantor 1 menit saja, uang makannya di potong 30%.

Beberapa bulan kemudian, tempelan ini berisi poin kedua:
Jam makan 12.00-13.00, bagi yang telat kembali ke kantor 1 menit, uang makannya juga dipotong 30%.

Dengan kegilaan yang semakin tak terkendali, si P (office boy) yang boleh dikatakan 24 jam menjaga kantor karena dia nginap di sana, yang secara logika waras tidak perlu mengisi absen, diwajibkan juga mengisi absen itu, dan jika dia lupa, dia kena penalti yang sama.

Setengah tahun kemudian, mesin absensi manual di kantor itu hilang. Si bos menggantinya dengan mesin absensi sidik jari yang dia gantung di tembok tangga.

Saya melihat masih ada praktik tak etis menahan ijazah karyawan tertentu (yang paling gampang dizalimi) dan mengembalikannya kalau karyawan tersebut berhenti bekerja secara "baik-baik." Di perusahaan impor ini, beberapa staf tertentu diwajibkan menyerahkan fotokopi ijazah. Belakangan fotokopi ijazah ini tetap dipakai untuk melengkapi dokumen proyek, padahal staf itu sudah tak bekerja di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun