"Tidak apa-apa, Pak Sawid."
Lapak Pakde memang seharusnya tidak menerima pembeli untuk makan dan minum di tempat. Pakde hanya menyediakan satu kursi plastik tanpa senderan dengan tujuan si pembeli duduk sebentar saja.
"Saya terlalu asyik bicara."
"Tapi saya percaya, Pakde. Masa depan kita akan cemerlang. Kita tidak perlu impor minyak lagi, Pakde. Kita bisa kalahkan negara-negara tetangga. Tidak hanya di Asean, seluruh dunia, Pakde!!!," laki-laki itu semakin menggebu-gebu dan Pakde hanya mengangguk-angguk saja.
"Itu karena sawit. Bukan Sawid saya."
"Bukan Sawidi."
"Kelapa sawit, Pakde."
"Kita sudah bisa mengubah 100% kelapa sawit menjadi minyak!!!"
"Amerika saja belum mampu. Tetapi kita sudah bisa, Pakde"
"Hanya Indonesia yang mampu."
Raut muka laki-laki yang tertutup masker sekali pakai itu terlihat tegang dan penuh semangat.Â