Mohon tunggu...
Joehanes Budiman
Joehanes Budiman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Health, Wealth, Happiness and Beyond

Selanjutnya

Tutup

Politik

Confessions of An Economic Hit-Men

19 Mei 2010   13:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:06 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

wayang bersama mahasiswa-mahasiswa waktu itu. Pertunjukan Wayang itu bercerita tentang bagaimana AS akan mendominasi dunia, termasuk Indonesia dan mengekploitasinya. Skenario yang sedang mulai dijalankan oleh Pemerintah Amerika. JP kaget, tapi sekaligus kagum akan sikap ramah dan tidak bermusuhan para mahasiswa kepada dirinya. Itulah salah satu ciri dari mahasiswa yang berpendidikan karena orang berpendidikan tahu membedakan sesuatu yang dilakukan oleh pribadi seorang warga suatu negara dengan sesuatu yang sedang dilakukan pemerintah bangsa itu. Dan sikap itu jelas tertanam dalam pikiran JP (kalo tidak, JP tidak akan menceritakan pengalamannya di Indonesia) dan mungkin menjadi salah satu pendorong bagi nuraninya untuk menulis buku ini.

JP juga menjelaskan bila EHM gagal melakukan tugas-nya, maka bukan berarti Pemerintah Amerika akan berhenti di tahap itu. Mereka akan melakukan tahap berikutnya, yaitu membunuh pemimpin-pemimpin negara-negara dunia ketiga yang menolak bekerja sama dengan mereka lewat tangan agen-agen inteligen seperti CIA. Presiden Ekuador-Jamine Roldos dan Presiden Panama-Omar Torrijos adalah salah-satu korban. Mereka meninggal karena tidak ingin menuruti kehendak para kreditor dunia dan EHM. Mungkin teknik pelaksanaannya seperti yang kita bisa tonton dalam film “Syrianna” yang juga pernah diputar di One

[caption id="attachment_142256" align="alignleft" width="150" caption="Surrender or Die (Sumber : cbae.nmsu.edu)"][/caption]

Earth. Bila cara (assasination) ini pun tidak berhasil, maka pilihan terakhir adalah menginvasi negara-negara tersebut seperti yang baru-baru ini Amerika lakukan terhadap Saddam Hussein dan Irak.

“Ternyata, apapun yang kita dapatkan di media belum tentu benar,” demikian komentar David. Tapi rasanya bukan hanya apa yang ada di media, tapi begitu juga conditioning-conditioning di dalam pikiran kita sendiri. Kalau kita lihat dari waktu dan cara AS mencoba pertama kali mendominasi Indonesia, maka mungkin saja lewat apa yang kita pikir sebagai Pendidikan (padahal itu mungkin saja adalah Propaganda Politik, Inflitrasi Budaya/Gaya Hidup, Manipulasi Sejarah atau Doktrin Agama) Kita yang lahir di Indonesia sejak 1970-an telah ditanamkan conditioning-conditioning tertentu untuk dijadikan Budak, tanpa kita sendiri sadari. Kadang-kadang kalau dipikir-pikir berengsek juga.

David juga baru saja menyadari bahwa ternyata selama ini negara Indonesia sudah terlanjur dilemahkan dan kemudian dipastikan masuk ke dalam perangkap hutang yang tak mampu kita bayar. Tapi, kalau dipikir-pikir, Amerika Serikat juga adalah negara penghutang terbesar di dunia. Neraca Perdagangan mereka selalu defisit, sehingga APBN-nya selalu tertambal investasi asing yang masuk atau hutang luar negeri.

Dari salah satu artikel yang dapat diperoleh di Internet, Neraca Perdagangan AS per-tahunnya bisa mencapai defisit US$400 milyar. Dan, mereka masih terus saja Spending (Konsumsif) karena itulah yang akan membuat ekonomi AS lebih kuat. Tapi dari mana uang-nya? Tentu saja dari dari negara-negara lain yang menabung (dan mengalami surplus perdagangan) seperti Jepang, China dan bahkan India, termasuk Indonesia.

Jepang mengalami surplus perdagangan hampir US$100 milyar per tahun dan mempunyai cadangan devisa triliyunan US$ dalam surat-surat berharga AS. China sendiri punya US$160 M. Dan , India lebih dari US$50 M. Hasilnya, AS telah mengambil lebih dari US$ 5 triliyun dari seluruh dunia setahun. Jadi ketika dunia menabung, Amerika yang menghabiskannya. Sekarang negara-negara di dunia harus “menyetor” dana ke AS setiap harinya sebesar US$2 milyar. Kalau tidak, maka ekonomi AS akan stagnan dan seluruh dunia akan merasakan perlambatan pertumbuhan ekonomi atau bahkan resesi ekonomi. Hal yang sama akan terjadi bila tingkat konsumsi AS berkurang.

Mungkin terlintas, kenapa Jepang, China dan India menabung dalam surat berharga AS atau mata uang US Dollar? Karena, negara-negara ini perlu membeli minyak dan gas untuk keperluan mereka & Arab Saudi (dengan pertukaran perjanjian untuk selalu melindungi kekuasaan Keluarga Saud di Arab Saudi), sebagai produsen minyak terbesar di dunia, hanya menerima mata-uang Dollar Amerika sebagai pembayaran. Demikian 2 Bursa Minyak Dunia yang terletak di New York dan London. Bahkan motivasi sebenarnya dari Amerika menyerang Irak karena Saddam Hussein tidak menerima US$ sebagai pembayaran atas minyak Irak dan mungkin karena alasan yang sama akan terjadi pada Iran yang sedang

Iran Oil Bourse (Sumber : masternewmedia.org)

berusaha membuat Bursa Minyak Baru di Teheran yang akan menerima pembayaran dengan Euro dan Yen di masa mendatang (“The Proposed Iranian Oil Bourse” by Krassimir Petrov)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun