meski siang, jalan itu tampak sepi
jauh dari terang kebenaran
gelimang darah
nanar merah mencoba amiskan udara
yang terik
aku menjadi nanar
dalam bilah amis kehidupan
dusta, suka, derita,
enggan ku melirik
biar ku satu dalam semu
bukankah dunia ini semu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!