Mohon tunggu...
Juang Faaid
Juang Faaid Mohon Tunggu... Freelancer - SigNature

Mengurai kata, menyibak semesta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Red-Up

4 Januari 2011   04:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:59 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

meski siang, jalan itu tampak sepi

jauh dari terang kebenaran

gelimang darah

nanar merah mencoba amiskan udara

yang terik

aku menjadi nanar

dalam bilah amis kehidupan

dusta, suka, derita,

enggan ku melirik

biar ku satu dalam semu

bukankah dunia ini semu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun