4. Wonton
Menurut mitologi Tionghoa, Pangu menciptakan langit dan bumi dimana udara yang ringan dan jernih melayang ke atas menjadi langit, dan udara yang berat dan keruh memadat ke bawah membentuk bumi, mengakhiri keadaan kekacauan, dan kemudian alam semesta terbagi menjadi empat arah.Â
Kemudian, bahasa mandarin dar wonton memiliki kesamaan dengan 馄饨 (pinyin: Húntún) yang berarti kekacauan. Oleh sebab itu, memakan wonton melambangkan harapan untuk perdamaian. Selain itu, pinyin untuk wonton 馄饨 (pinyin: Húntún) homofon dengan 浑囤 (pinyin: Hún dùn) yang artinya penuh dengan makanan.
Tahun baru imlek memang hari libur yang penting dan saat untuk mendapatkan keberuntungan bagi yang merayakannya seperti penulis. Beberapa keluarga Tionghoa juga percaya pada saat ini lah roh akan kembali ke bumi karena diberi kesempatan untuk penembusan.Â
Pada akhirnya, inilah mengapa keluarga mengadakan pesta saat chuxi, yaitu karena kita ingin menyambut tahun baru yang penuh keberuntungan, kasih sayang, dan keceriaan.
Meskipun begitu, tradisi dan hidangan yang disajikan oleh setiap keluarga Tionghoa dapat berbeda-beda. Menurut penulis hal ini dikarenakan adanya modernisasi ataupun akulturasi yang terjadi dalam budaya Tionghoa.Â
Meskipun begitu, Happy Rabbit Year! Selamat Tahun Baru Imlek 2023!! Semoga di tahun ini kita semua tetap dapat menjaga kontak dan hubungan baik dengan keluarga, teman, dan orang yang kita anggap signifikan!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H