Mohon tunggu...
joan  jojo
joan jojo Mohon Tunggu... Programmer - Saya suka membaca buku, artikel dan menonton film

Tidak ada yang abadi, semua akan kembali kepada-Nya. Namun ilmu yang bermanfaat dapat di bagikan melalui sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Demam Metaverse, NFT dan Kasus Penipuan Trading Online

16 Maret 2022   02:49 Diperbarui: 16 Maret 2022   02:56 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Show vector created by freepik - www.freepik.com

Belakangan ini lagi ngetrend banget dengan yang namanya metaverse dan NFT, sebenernya itu apa sih dan kenapa belakangan ini hits banget? kemudian muncul pertanyaan, emang bener klo jualan NFT bisa bikin auto kaya ?? lalu kenapa bisa terjadi penipuan trading online?

Oke mari kita bahas satu-persatu.

Apa itu metaverse?

Sebenarnya metaverse ini bukan barang baru, karena pada tahun 1992 Niel Stephenson pernah membuat novel berjudul Snow Crash yang bercerita tentang manusia yang hidup di dalam dunia virtual komputer. 

Kemudian pada tahun 1999 kita dikenalkan oleh film The Matrix yang di bintangi oleh Keanu Reeves. Pada film tersebut diceritakan tentang seorang hacker yang masuk ke dalam dunia komputer dan bertarung di dalamnya.  

Sekarang metaverse menjadi hits gara-gara penemu/pencipta facebook Mark Zuckerberg tiba-tiba mengumumkan bahwa perusahaannya berganti nama menjadi Meta Platforms Inc. pada 28 Oktober 2021.

Metaverse yang di develop saat ini mirip-mirip dengan konsep novel dan film the Matrix tersebut, serta perkembangannya sangat cepat dan beragam,  seperti contohnya adalah dunia metaverse pada game online, ruang rapat virtual, menonton konser musik live dengan avatar artis, dan bahkan belajar dunia kedokteran (cara operasi) secara virtual. Selain itu kita juga bisa menjelajahi dunia atau mengunjungi planet-planet lain diluar bumi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Nah cara akses/penggunaan metaverse ini pun juga sangat mudah, yaitu bisa dengan menggunakan komputer, headset virtual reality, kacamata augmented reality, smartphone, ataupun perangkat lainnya yang terhubung dengan internet dan terhubung dengan aplikasi metaverse. 

Kemudian apa itu NFT?

Non-Fungible Token (NFT) adalah aset/barang digital yang menggunakan teknologi Blockchain untuk merekam setiap transaksi yang terjadi. NFT bisa diterapkan pada berbagai bidang seperti foto, lukisan, video klip, musik, avatar game dan lainnya. 

Dengan menerapkan teknologi blockchain maka setiap history transaksi jual beli atau perpindahan tangan dari A ke B C D dan seterusnya terekam di dalam ledger blockchain dan tidak dapat dihapus. Dengan adanya NFT ini maka barang yang dibuat oleh si pencipta/pemilik dapat dipastikan dan dibuktikan keasliannya.

Kalau kita lihat di pasar NFT seperti di opensea.io, ada koleksi NFT yang dihargai hingga mencapai 1,3 Triliun Rupiah yaitu NFT "The Merge", dan tidak menutup kemungkinan akan muncul NFT lain yang bisa terjual dengan harga yang lebih fantastis.

Sebenernya apa sih yang membuat harga-harga NFT ini menjadi mahal?

Selain keberuntungan, yang membuat harga NFT menjadi mahal yaitu dikarenakan adanya para spekulan yang sengaja memanasi pasar agar barang NFT mereka laku terjual yaitu dengan cara menjual ke diri mereka sendiri dengan harga mahal sehingga seakan-akan NFT mereka laku keras dan diharapkan masyarakat umum ikut membeli dengan menggunakan efek fear of missing out (FOMO). 

Namun ada juga dengan cara-cara marketing biasa seperti halnya dengan membayar para selebgram/artis sebagai influencer untuk mengajak masyarakat umum ikut membeli.

Dengan adanya hype yang tinggi ini, banyak brand-brand internasional seperti Adidas, Coca Cola, Hot Wheels, Nike, dll ikut memasarkan produknya melalui NFT dan menggandeng tim-tim pencipta NFT untuk memasarkan/mengiklankan barangnya secara virtual.

Lalu bagaimana cara membuat dan menjual NFT? 

Untuk membuat foto, video, lukisan atau apapun itu bisa dilakukan dengan berbagai aplikasi yang ada saat ini. Namun untuk bisa menjual dan terjadi transaksi jual beli, barang tersebut harus di upload ke pasar/market yang menyediakan tempat untuk menjual NFT seperti opensea, rarible, solsea dan lain sebagainya.

Orang yang ingin menjual dan membeli NFT tersebut juga harus memiliki dompet/wallet crypto terlebih dahulu. Nah klo ditanya bagaimana cara membuat dompet crypto dan mengisi dana/uang ke dalamnya, ini bisa dilihat pada banyak tutorial di internet (karena saya tidak akan membahasnya).

Lalu kesimpulannya apakah semua NFT yang kita jual akan laku dan naik harganya sehingga membuat kita kaya ?!  Well..ini tidak dapat di jamin karena seperti pasar tradisional pada umunya.., ada penjual, pembeli dan juga demand. Hukum jual beli ini tidak dapat di lawan walaupun sudah menggunakan blockchain hehehe..

Terus apa hubungannya Metaverse dengan NFT ?

Di dunia virtual metaverse, avatar-avatar tentu membutuhkan barang seperti tas, sepatu, baju, kendaraaan, senjata, rumah, tanah dan lainnya supaya terlihat lebih kece…, nah barang-barang tersebut bisa di beli melalui NFT. Jadi bisa dikatakan bahwa segala sesuatu yang di butuhkan di metaverse bisa di dapatkan melalui NFT.

Kemudian kenapa sekarang di Indonesia bisa terjadi kasus penipuan trading online ?

Kasus penipuan ini bisa terjadi karena banyak pengguna/user yang belum paham atau kurangnya edukasi mengenai aplikasi trading online yang digunakan. 

Pada salah satu contoh kasus yaitu aplikasi Binomo, aplikasi ini merupakan bentuk judi online yang dikemas seakan-akan sedang melakukan trading saham, forex atau crypto dengan menggunakan grafik dan tools lainnya. Pada kenyataanya aplikasi ini merupakan bentuk aplikasi tebak-tebakan (opsi biner) mengenai harga dari suatu aset apakah bakal naik atau turun. 

Pada Binomo ini, tidak ada aset riil yang diperjual belikan, melainkan hanya melakukan tebak harga/prediksi/judi, sehingga apabila user menang, Binomo selaku bandar judi menjadi rugi, dan sebaliknya apabila user kalah, maka bandar akan untung.  

Apabila user menang maka uang yang diberikan hanya 80% dari taruhan, akan tetapi apabila user kalah maka uang  seluruhnya akan diambil bandar. 

Hal inilah yang menyebabkan salah satu influencer Binomo dan Quotex ditangkap karena telah berhasil menggaet banyak user dan rugi hingga milyaran Rupiah, sedangkan para affiliator tersebut mendapat banyak komisi dari hasil menggaet orang, dan dari hasil trading user baik menang ataupun kalah.

Nextnya klo teman-teman ingin investasi atau trading secara online, ada baiknya dipelajari terlebih dahulu mengenai platform aplikasi tersebut agar tidak terjerumus.

Okey deh…sekian dulu info dari saya, terimakasih sudah mau meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya, sampai ketemu lagi di lain kesempatan. 😊

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun