Mohon tunggu...
joan  jojo
joan jojo Mohon Tunggu... Programmer - Saya suka membaca buku, artikel dan menonton film

Tidak ada yang abadi, semua akan kembali kepada-Nya. Namun ilmu yang bermanfaat dapat di bagikan melalui sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Demam Metaverse, NFT dan Kasus Penipuan Trading Online

16 Maret 2022   02:49 Diperbarui: 16 Maret 2022   02:56 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Show vector created by freepik - www.freepik.com

Di dunia virtual metaverse, avatar-avatar tentu membutuhkan barang seperti tas, sepatu, baju, kendaraaan, senjata, rumah, tanah dan lainnya supaya terlihat lebih kece…, nah barang-barang tersebut bisa di beli melalui NFT. Jadi bisa dikatakan bahwa segala sesuatu yang di butuhkan di metaverse bisa di dapatkan melalui NFT.

Kemudian kenapa sekarang di Indonesia bisa terjadi kasus penipuan trading online ?

Kasus penipuan ini bisa terjadi karena banyak pengguna/user yang belum paham atau kurangnya edukasi mengenai aplikasi trading online yang digunakan. 

Pada salah satu contoh kasus yaitu aplikasi Binomo, aplikasi ini merupakan bentuk judi online yang dikemas seakan-akan sedang melakukan trading saham, forex atau crypto dengan menggunakan grafik dan tools lainnya. Pada kenyataanya aplikasi ini merupakan bentuk aplikasi tebak-tebakan (opsi biner) mengenai harga dari suatu aset apakah bakal naik atau turun. 

Pada Binomo ini, tidak ada aset riil yang diperjual belikan, melainkan hanya melakukan tebak harga/prediksi/judi, sehingga apabila user menang, Binomo selaku bandar judi menjadi rugi, dan sebaliknya apabila user kalah, maka bandar akan untung.  

Apabila user menang maka uang yang diberikan hanya 80% dari taruhan, akan tetapi apabila user kalah maka uang  seluruhnya akan diambil bandar. 

Hal inilah yang menyebabkan salah satu influencer Binomo dan Quotex ditangkap karena telah berhasil menggaet banyak user dan rugi hingga milyaran Rupiah, sedangkan para affiliator tersebut mendapat banyak komisi dari hasil menggaet orang, dan dari hasil trading user baik menang ataupun kalah.

Nextnya klo teman-teman ingin investasi atau trading secara online, ada baiknya dipelajari terlebih dahulu mengenai platform aplikasi tersebut agar tidak terjerumus.

Okey deh…sekian dulu info dari saya, terimakasih sudah mau meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya, sampai ketemu lagi di lain kesempatan. 😊

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun