Atau pernahkah kamu mengupload foto di sosial media dan tiba-tiba saja disarankan untuk mentag seorang teman yang dikenali di foto tersebut?Â
Contoh-contoh tadi adalah fitur pengenalan wajah yang digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan pengalamanmu menggunakan produk mereka.
Secara definisi, face recognition adalah software yang mendeteksi wajah manusia dengan bantuan teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML), dan Deep Learning (DL).
Namun, saya tidak akan berpanjang lebar menjelaskan ketiga hal ini, tidak menarik.
Bagaimana face recognition bekerja? silahkan lihat gambar di bawah ini:
Jika bingung, mari saya sederhanakan prosesnya.Â
Bayangkan ketika kamu melihat sosok sedang lewat di depan mata, misalnya seorang teman baik. Mata akan menangkap visual dari wajah, lalu informasi yang ditangkap oleh mata dikirimkan ke otak.
Di otak kita akan segera memproses untuk mengambil kesimpulan apakah kita mengenali atau tidak mengenali wajah tersebut.Â
Tindakan berikutnya yang diperintahkan otak adalah menepuk bahu teman baikmu, bisa agak meragu lalu melihatnya kembali, atau mungkin mengabaikannya karena informasi yang dikirimkan otak mengatakan data wajah tersebut tidak ada dalam memori.
Sistem face recognition bekerja sangat mirip. Gambar muka kita akan ditangkap lalu setelahnya diubah menjadi ukuran geometri , dikalkulasikan secara matematika, dan akhirnya dibandingkan dengan basis data gambar lain dengan hasil cocok (match) atau tidak dengan data pembandingnya.