Waktu demi waktu terus berlangsung, dan hampir semua media mengikuti perkembangan arus globalisasi ditandai pasar bebas, persaingan yang semakin tinggi dengan memanfaatkan teknologi terbaru sehingga menuntut media untuk bertahan keberlangsungannya.
Kalaulah belakangan ini tampilan Kompasiana tidak lagi seperti yang dulu, di mana iklan-iklan sekarang cenderung banyak mewarnai setiap halaman, pastinya itu semua bisa dipahami, sudah diperhitungkan dan ini menunjukkan relasi telah dibangun sehingga terjalin kerjasama dengan institusi lain yang saling menguntungkan.
Dalam perspektif ekonomi politik media (Vincent Mosco, 1996. The Political Economy of Communication: Rethinking and Renewal), wajar jika setiap perusahaan media dalam menyelenggarakan operasionalnya terus berbenah guna meraih khalayaknya. Tidak sedikit media memosisikan diri sebagai lembaga ekonomi seiring internasionalisasi dan komersialisasi informasi yang berkembang dalam masyarakat.
Komodifikasi, spasialisasi, hingga strukturasi merupakan bagian penting di tengah maraknya laju perekonomian global sehingga motif ekonomi turut menjadikan faktor penentu dalam kelangsungan industri media modern.
Persoalannya, selama masih dalam batas tertentu, tidak mengganggu stabilitas sosial dan sesuai kebijakan publik yang berlaku- serta tetap konsisten dengan ideologi media sebagaimana visi yang diemban maka semuanya akan berjalan lancar.
Seperti halnya reward yang diberikan simultan setiap periode, dibagikan secara proporsional kepada para kompasianer itu juga merupakan suatu bentuk kerjasama internal saling menguntungkan. Termasuk penghargaan lain sebagai bentuk kepedulian terhadap mereka yang aktif berperan dalam setiap kegiatan online maupun offline.
Menulis di Kompasiana memang mempunyai keasyikan tersendiri. Setidaknya kita bisa berbagi, berinteraksi dengan beberapa kalangan yang heterogen, tanpa dibebani persyaratan yang memberatkan sehingga kegiatan menulis berlangsung dalam suasana bahagia, damai dan menyenangkan.
Lebih dari itu, semuanya kembali pada sikap maupun kepentingan masing-masing, sejauhmana cara pandang terhadap Kompasiana. Kalau boleh meminjam istilah akademisnya, sangat bergantung pada paradigma seseorang dalam menilai, menanggapi, ataupun mendekati Kompasiana sebagai salah satu media popular yang cukup fenomenal selama ini.
JM (13-8-2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H