Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Masa Pandemi Covid-19, Saya "Terpaksa" Cenderung Mengindividu

22 Juli 2020   20:14 Diperbarui: 22 Juli 2020   20:11 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nah, melalui sikap atau perilaku demikian bukannya saya dilanda panik berlebihan, apalagi terkesan menyombongkan diri enggan untuk berinteraksi sosial secara tatap muka. Jauh dari itu, hal yang mendasari kenapa saya cenderung individualis dikarenakan sikon pandemi yang urgent sehingga dengan terpaksa 'membatasi diri' dalam artian saling melindungi agar tak terjangkit Covid-19.

Barangkali teman-teman/kolega atau relasiku yang membaca tulisan ini dapat memahami sekaligus memaklumi bahwa situasi dan kondisilah yang telah memaksa saya cenderung mengindividu karena belum memungkinkan untuk kembali berkumpul, berdiskusi, bersantap-makan bersama, atau pertemuan lainnya.

Bagaimanapun, relationship perlu terus kita tumbuh kembangkan. Persoalan jarak fisik jangan sampai menjadikan penghalang, toh di zaman kekinian telah tersedia teknologi informasi dan komunikasi yang dapat menunjang segala kegiatan, kapan pun dan dimana pun.

Sekali lagi, di masa pandemi yang belum berakhir- secara jujur saya memang 'terpaksa' cenderung mengindividu. Sikap demikian mendesak saya lakukan dan saya anggap pilihan terbaik mengingat individu itu sendiri sesungguhnya tidak selalu berkonotasi negatif.

Perlu dipahami bahwa secara umum pengertian individu merupakan sebuah tindakan yang mengutamakan kepentingan pribadi, mempertahankan kepribadian/kebebasan diri (walaupun saya bukan penganut individualisme) -- namun masih perduli/memerhatikan kepentingan orang lain.

Pastinya berbeda dengan sikap egois yang lebih mementingkan dirinya sendiri tanpa mau memerhatikan kepentingan orang lain. Yang ini tentu layak dienyahkan.

JM (22-7-2020).    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun